Desa Terbersih di Dunia dan Keunikannya Desa Panglipuran, Bangli, Bali

Budaya Penduduk Desa Penglipuran Bangli
Budaya pengelompokan dari tata ruang desa sangat terlihat disini. Di bagian utara dan letaknya lebih tinggi dari rumah penduduk terdapat pura Desa yang disebut pura Penataran.

Dibagian tengah desa yang letaknya di bawah pura, adalah zona tempat penduduk. Saat ini desa dihuni oleh 226 kepala keluarga dan untuk nafkah sehari-hari penduduk desa berprofesi sebagai petani, pengerajin anyaman bambu dan berternak.

Luas dari area desa sekitar 112 hektar dan tidak semua lahan desa digunakan sebagai rumah penduduk. Sekitar 40 % dari lahan desa adalah hutan bambu. Menebang pohon bambu di desa ini tidak boleh sembarangan tanpa ijin dari tokoh masyarakat setempat.

Selain memiliki budaya menghormati alam, penduduk desa Penglipuran Bangli juga memiliki budaya dan tradisi untuk menghormati wanita. Karena adanya aturan desa yang melarang pria untuk melakukan poligami, jika ketahuan melakukan poligami maka akan mendapatkan hukuman dikucilkan dari desa.

Desa ini juga memiliki budaya hukuman untuk pencurian. Bagi yang ketahuan mencuri, akan dihukum untuk memberikan sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu ayam yang berbeda di 4 pura leluhur mereka. Dengan cara ini, semua penduduk desa akan mengetahui siapa yang mencuri, tentunya akan membuat efek malu.

Zona yang terakhir atau yang ketiga disebut setra atau kuburan. Walaupun penduduk desa Penglipuran Bali memeluk agama Hindu tapi penduduk desa Penglipuran Bangli tidak mengenal upacara pembakaran mayat, jadi mayat langsung dikubur.

Penduduk desa Penglipuran Bali memiliki minuman khas yang disebut loloh cemceman. Minuman ini memiliki rasa seperti air tape dan memiliki warna hijau karena bahan dasarnya adalah perasan dari daun cemceman.

Komentar