MS Insignia Tambat di Pelabuhan Celukan Bawang, Tutup Rekor Sejarah Cruise Tourism di Bali Utara

JurnalPatroliNews – Buleleng – Dengan membawa 568 penumpang dan 402 kru, kapal pesiar mewah MS Insignia bersandar di Dermaga II Pelabuhan Celukan Bawang. Merapatnya MS Insignia pada pukul 08 15 wita menjadi penutup rangkaian penyandaran kapal pesiar besar di Celukan Bawang sepanjang April.

8 April 2025 akan dikenang sebagai titik balik. Ketika sebuah pelabuhan di Bali Utara, yang sebelumnya tidak terlalu terdengar dalam peta besar pariwisata internasional, kini mulai bicara lantang bahwa kelas dunia bisa dimulai dari utara.

Setelah proses clearance rampung pukul 08.45 WITA, wisatawan langsung memulai tur mereka ke berbagai destinasi unggulan di Bali Utara. MS Insignia datang dari Tanjung Perak, dan dijadwalkan berlayar ke Benoa malam harinya pukul 20.00 wita.

Menurut General Manager PT Pelindo Cabang Celukan Bawang, Mochammad Imron, kehadiran tiga kapal raksasa dalam satu bulan ini bukan sekadar angka. Ini sejarah. MS Seven Seas Mariner, MS Seven Seas Voyager, dan kini MS Insignia. Rekor yang tak hanya mencerminkan lonjakan kunjungan, tapi juga kesiapan Pelabuhan Celukan Bawang menjawab tantangan kelas dunia. Ia juga mengaku bangga atas prestasi tersebut namun tidak cepat puas.

“Kami tidak ingin hanya jadi pelabuhan yang ramai sesekali. Target kami konsisten, berstandar internasional, dan jadi pelabuhan andalan untuk jalur cruise Asia-Pasifik,” ujat Imron.

Imron menandaskan, bersandarnya kapal merupakan hal teknis, namun yang terpenting adalah experience dan itu yang sedang di bangun.

Sementara itu, Asisten II Setda Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa, menyebut kehadiran kapal pesiar sebagai “jendela global” untuk Bali Utara.

“Wisatawan ini bukan sekadar turis, mereka pembawa cerita. Saat mereka kembali ke negaranya, mereka membawa citra Buleleng. Maka dari itu, pariwisata kita harus siap bukan hanya indah, tapi berkesan dan berkualitas,” ujarnya.

Sedangkan Kepala KSOP Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman, menyoroti keberhasilan ini dari sudut kerap tak terlihat yakni sinergitas.

“Banyak yang hanya lihat kapalnya sandar. Tapi di balik itu, ada orkestrasi yang rapi, Pelindo, KSOP, Karantina, Imigrasi, semua satu irama. Kalau tidak solid, satu kapal pun bisa jadi masalah. Tapi hari ini kita buktikan tiga kapal besar bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang semua berjalan lancar,” tandasanya.

Komentar