Cegah Klaster Sekolah, SMA 7 Manado Terapkan Prokes Ketat

JurnalPatroliNews – Manado – Di bukanya lagi sekolah tatap muka per 1 oktober 2021 di manado menimbulkan eforia kesukacitaan, hampir dua tahun para siswa sudah tidak bersekolah. Bahkan diantaranya tidak saling mengenal Gabriel, Amanda, Rio, Ela siswa kelas X SMA N 7 Manado mereka menyambut hari pertama masuk sekolah tatap muka dengan penuh antusias dan riang gembira.

Antusiasme para siswa untuk menjalani sekolah tatap muka disisi lain menimbulkan kekuatiran para orang tua siswa seperti kata Olla orang tua siswa SMA N7  Manado “Serba salah pak kalau belajar on line (daring) orang tua yang susah mo kontrol terus tu ade so dua taon dorang nyanda sekolah, sekarang dorang so sekolah mar da tako le deng Covid 19 suara ketakutan orang tua siswa dengan bahasa khas Manado.

Kegiatan Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PPTM) sesuai dengan aturan dan surat keputusan bersama empat menteri atau lebih di kenal SKB Empat menteri nomor 03/KB/2021,nomor 384 tahun 2021,nomor HK 01,08/MENKES/4242/2021, nomor 440-717 tahun 2021 tentang panduan Penyelenggaran Pembelajaran di masa Pendemi Coronavius Disease 2019 (covid 19)

Mencegah dan mengantisipasi Klaster baru di sekolah Dra. Marlina Katihokang M.Pd selaku Kepsek SMA 7 Manado menerapkan aturan Prokes yang sangat ketat dari hulu ke hilir sesuai dengan panduan dari SKB Empat mentri dengan aturan yang harus di taati oleh seluruh warga SMA 7 Manado.

Dra. Marlina Katihokang M.Pd selaku Kepsek SMA 7 Manado

Memfungsikan dua pintu gerbang masuk sekolah untuk menghindari kerumanan siswa pada saat masuk sekolah, seluruh siswa ,guru ,karyawan maupun tamu sebelum masuk akan di ukur suhu badan oleh petugas jaga bila mana suhu badan melebihi ketentuan (37,1 ) keatas maka tidak diijinkan untuk masuk area sekolah.

Menyedikan banyak tempat cuci tangan mulai dari pintu masuk sekolah, tiap tiap kelas, depan ruang guru, depan ruang Kepsek /wakasek, depan ruang TU dan banyak lagi tempat, diharapkan dengan banyaknya tempat bercuci tangan seluruh warga SMA 7 Manado terbiasa dengan kebiasaan cuci tangan dengan sabun untuk menjaga tangan selalu bersih dan bebas dari virus.

Marka Jalan juga diterapkan, dimana setiap jalan atau kuridor sekolah di pasang tanda marka jalan tanda anak panah hitam berarti alur jalan masuk dan tanda anak panah merah berarti alur jalan keluar. Aturan ini dimaksudkan untuk menghindari berpapasan dan bersinggungan yang berpotensi penularan covid 19 dan tetap memposisikan diri untuk jaga jarak.

Sampai saat ini menurut Ibu Kepsek Dra. Marlina Katihokang, Mpd, siswa yang  sudah divaksin 75% atau sebanyak 1.125 siswa, guru dan karyawan sudah 80 % yang di vaksin  dan ada 8 orang guru yang belum melakukan vaksin  diakibatkan oleh adanya penyakit bawaan dan dibuktikan oleh surat keterangan dokter dimana yang bersangkutan tidak dianjurkan untuk menerima dosis vaksin covid 19.

SMA 7 Manado dengan jumlah siswa yang lebih dari 1.500 siswa tentunya perlu diatur agar tidak terjadi kerumunan yang berpotensi besar terjadinya klaster sekolah  maka oleh kepsek Katihokang Pembelajaran Tatap Muka PTM terbatas hanya 33% atau kira kira 500 siswa yang sekolah tatap muka ( luring) siswa yang lain tetap melakukan pembelajaran jarak jauh (Daring) dengan mekanisme kelas X masuk pada hari jumat, senin, selasa dan setiap pertemuan kelas dibagi dua, kelas XI masuk pada hari rabu, kamis, jumat dan setiap pertemuan kelas juga dibagi dua kelas, kelas XII masuk pada hari senin, selasa, rabu setiap pertemuan juga di bagi dua kelas. Begitus seterusnya siklus pembelajaran tatap muka yang dijalankan di SMA N 7 Manado.

Pengaturan waktu tatap muka juga tak lepas dari sentuhan aturan  Kepsek Katihokang menurut beliau waktu tatap muka hanya 3 jam satu hari dan masing masing mata pelajaran yang diajarkan per jam  hanya 20 menit waktu di kelas.

Wajib memakai Masker, jaga kesehatan, jaga jarak (tidak berkerumun), cuci tangan selalu, merupakan satu kesatuan dari warga SMA N 7 Manado dalam melawan penyebaran Covid 19 supaya terhindar dari klaster sekolah itulah ajakan dan harapan dari Kepala SMAN7 Manado ibu Dra Marlina Katihokang, M.pd.

(Andreas)

 

Komentar