Dampak negatif dari judi online pada pelajar SMA sangat signifikan. Fokus mereka bisa teralihkan dari pendidikan, yang seharusnya menjadi prioritas utama. Dalam usia remaja, banyak hal dapat mengganggu konsentrasi, namun judi online menjadi salah satu ancaman terbesar bagi masa depan mereka.
“Pelajar yang terlibat dalam judi online bisa kehilangan minat belajar, lebih memilih bermain di smartphone, yang pada akhirnya mengarah pada kebiasaan berjudi,” tegasnya.
Selain itu, judi online juga dapat menimbulkan masalah kesehatan mental. Pelajar yang terlibat cenderung mengalami tingkat kecemasan dan stres yang tinggi. Tekanan untuk menang dan kerugian yang dialami bisa merusak keseimbangan emosional mereka, berdampak negatif pada perkembangan pribadi, hubungan keluarga, dan lingkungan, bahkan mengancam masa depan mereka.
Oleh karena itu, melalui program Jaksa Masuk Sekolah, para jaksa bertujuan mendidik siswa mengenai bahaya dan konsekuensi negatif dari judi online. Sosialisasi ini memberikan pemahaman mengenai risiko yang terkait dengan aktivitas judi online, serta wawasan untuk melindungi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
“Program ini bukan tindakan hukuman atau kriminalisasi, melainkan upaya nyata untuk melindungi dan membimbing generasi muda menghadapi tantangan dunia digital,” pungkasnya.
Dalam situasi ini, tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan harus dijunjung tinggi. Hanya melalui kerja sama yang solid, kita dapat meraih masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.
Komentar