Peringati Hari Migran Dunia, Universitas Paramadina Gelar Diskusi Tentang TPPO

“Dalam memutus mata rantai dari skema perbudakan, yang tidak tahu dan dalam bahaya mengintai; kebisuan penguasa yang membungkam suara korban dan aktivis; interest atau keuntungan dibalik perbudakan khususnya para penguasa; ideologi yang melegitimasi bahwa penghambaan atau perbudakan layak dan dimungkinkan sebagai takdir; aksi tutup mata dari para pemegang kekuasaan, pemerintah, dan korporasi serta perbudakan itu sendiri” tegasnya.

Kampus memegang peran penting dalam memutus mata rantai tersebut. Krisis di berbagai tempat memicu orang untuk melakukan migrasi karena berbagai sebab, maka perlu mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dengan tetap membawa kabar gembira bagi mereka yang kehilangan harapan dan tersesat ketika melakukan migrasi.

“Mereka yang pulang dengan sejumlah luka di badan dan jiwa, mereka yang bulat tanpa nyawa, atau yang pulang tapi bermental budak. Solidaritas perlu dibangun bersama sama, dan kita semua menjadi rumah solusi bagi semua yang terasing.” Pungkasnya.

Komentar