JurnalPatroliNews – Jakarta – Tahapan seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bogor resmi berakhir. Dari total pendaftar yang mencapai lebih dari 13 ribu, sekitar 7.000 siswa terpaksa tidak mendapatkan bangku di sekolah negeri.
Ahmad Furqon, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Bogor, menginformasikan bahwa hasil seleksi kini telah tersedia dan dapat diakses secara daring melalui aplikasi SPMB resmi.
“Hasil seleksi sudah dirilis dan dapat dicek langsung oleh orang tua maupun siswa melalui aplikasi,” ujar Furqon dalam pernyataannya yang dikutip Kamis, 3 Juli 2025.
Penerimaan siswa tahun ini melibatkan 96 SMP di Kota Bogor, terdiri dari 23 sekolah negeri dan 73 sekolah swasta. Dari 13.726 peserta, hanya 6.724 yang berhasil lolos ke sekolah negeri. Sementara 7.002 siswa lainnya secara otomatis dialihkan ke sekolah swasta, sesuai dengan opsi ketiga yang telah mereka pilih saat pendaftaran.
Furqon menjelaskan, banyaknya siswa yang tidak diterima di sekolah negeri disebabkan oleh tidak terpenuhinya ambang batas nilai atau passing grade, baik pada jalur domisili, afirmasi, maupun prestasi.
“Ketika jumlah pendaftar melampaui kapasitas, maka sistem mempertimbangkan jarak rumah ke sekolah untuk jalur domisili. Sedangkan jalur prestasi memerlukan skor tertentu,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun sistem telah mengatur seleksi secara digital, pihak sekolah tetap menjadi pengambil keputusan terakhir. Orang tua pun diberi kesempatan untuk melakukan klarifikasi secara langsung.
“Ada yang sudah datang langsung ke sekolah untuk mengecek hasil. Selain itu, pengaduan juga bisa disampaikan melalui front office Dinas Pendidikan maupun helpdesk di masing-masing sekolah,” terang Furqon.
Bagi siswa yang tidak lolos ke SMP negeri, Dinas Pendidikan memastikan bahwa masih tersedia 7.255 kursi kosong di 73 SMP swasta di seluruh wilayah Kota Bogor. Siswa yang sebelumnya memilih sekolah swasta sebagai alternatif ketiga tetap dapat melakukan daftar ulang di sekolah tersebut.
“Jadi bagi yang memilih sekolah swasta sebagai opsi ketiga, masih terbuka kesempatan untuk melanjutkan proses pendaftaran ulang,” tutup Furqon.
Komentar