JurnalPatroliNews – Yogyakarta,– Dalam rangka menjawab tantangan ekonomi global yang semakin dinamis dan penuh ketidakpastian, Universitas Paramadina bekerja sama dengan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Jerman untuk Indonesia mengadakan diskusi terbatas yang membahas pentingnya mengkontekstualisasikan Ekonomi Pancasila. Kegiatan ini dihadiri oleh para pakar ekonomi, perwakilan pemerintah, serta akademisi di Yogyakarta pada tanggal 1-2 Desember 2024.
Diskusi dimulai dengan sambutan dari Dr. Denis Suarsana, Direktur KAS untuk Indonesia, dan Dr. Handi Risza, Wakil Rektor Universitas Paramadina, yang menekankan urgensi evaluasi dan penyusunan rumusan kebijakan untuk implementasi Ekonomi Pancasila. Menurut Dr. Handi Risza, “Pancasila harus menjadi nilai hidup yang bisa diimplementasikan dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara.”
Sebagai pemantik diskusi, Agus Wahyudi, Ph.D, Kepala Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Gajah Mada, memaparkan dasar filosofi Ekonomi Pancasila, yang memiliki akar kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sementara itu, Prof. Markus Martanner, Ph.D, dari Kennesaw State University Amerika Serikat, menyampaikan konsep Social Ecological Market Economy (SEME), yang memiliki banyak kesamaan dengan Ekonomi Pancasila.
Menurut Guru Besar Universitas Paramadina, Prof. Dr. Didin Damanhuri, Ekonomi Pancasila adalah model ekonomi khas Indonesia yang harus dianalisis secara historis struktural, melihat bagaimana kesenjangan akibat warisan kolonial membentuk struktur ekonomi Indonesia saat ini. Wijayato Samirin, MPP., Ekonom Universitas Paramadina mendorong agar konsep Ekonomi Pancasila ini terus diperkaya dan dibumikan, untuk menjadikannya semakin kontekstual dan relevan.
Prof. Dr. Erani Yustika, Ekonomi Universitas Brawijaya mengatakan, “Ekonomi Pancasila adalah sebuah gagasan yang terus tumbuh dan perlu terus disempurnakan”. Umar Juoro M.A menyatakan bahwa tujuan penting dari kajian ini adalah bagaimana Ekonomi Pancasila ini agar dapat diterapkan di lapangan baik dalam regulasi, kelembagaan.
Sementara itu, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, Rektor Universitas Widya Mataram mengatakan agar Ekonomi Pancasila itu juga dapat dikembangkan di dalam sebuah praktik ekonomi komunitas dan kemudian di-eskalasi lebih luas.
Komentar