Meskipun jumlah sensor meningkat, kejadian gempa tidak selalu bertambah. Pada 2020, jumlah sensor meningkat menjadi lebih dari 300 unit, tetapi jumlah kejadian gempa justru mengalami sedikit penurunan. Hal ini menandakan bahwa peningkatan jumlah gempa bukan hanya karena bertambahnya alat pemantauan, tetapi juga akibat faktor tektonik yang dinamis.
Lonjakan Aktivitas Gempa di 2024
Data BMKG menunjukkan lonjakan signifikan kejadian gempa pada 2024, dengan total 29.869 kejadian gempa. Jumlah alat pemantauan yang digunakan masih relatif sama dengan tahun 2023, sehingga lonjakan ini menunjukkan adanya peningkatan nyata dalam aktivitas seismik. Secara khusus, gempa dangkal semakin sering terjadi, begitu pula dengan aktivitas sesar aktif di daratan yang menjadi sumber utama guncangan.
Jumlah gempa yang bersifat merusak juga terus bertambah. Pada 2024, tercatat 20 kejadian gempa dengan dampak signifikan. Sebagai perbandingan, selama 2018-2023, tercatat 119 gempa merusak. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun frekuensi gempa sempat mengalami sedikit penurunan antara 2020 hingga 2023, dampaknya justru semakin parah.
Daftar Lokasi Megathrust di Indonesia
BMKG mencatat beberapa kejadian gempa yang terjadi di segmen megathrust pada Agustus 2024, antara lain:
- Sumatra Barat – Gempa magnitudo 3,4 terjadi pada 9 Agustus 2024 di darat, 7 km barat laut Bukittinggi, dengan kedalaman 5 km.
- Sumba Timur, NTT – Gempa magnitudo 5,1 terjadi pada 9 Agustus 2024 di laut, 41 km timur laut Waingapu, dengan kedalaman 72 km.
- Kalimantan Utara – Gempa magnitudo 4,6 terjadi pada 10 Agustus 2024 di darat, 63 km tenggara Tarakan, dengan kedalaman 11 km.
- Maluku Utara – Gempa magnitudo 5,3 terjadi pada 12 Agustus 2024 di laut, 123 km barat laut Pulau Doi, dengan kedalaman 78 km.
- Maluku – Gempa magnitudo 5,5 terjadi pada 13 Agustus 2024 di laut, 222 km tenggara Kota Ambon, dengan kedalaman 324 km.
- Jawa Timur – Gempa magnitudo 4,9 terjadi pada 13 Agustus 2024 di laut, 115 km tenggara Kabupaten Malang, dengan kedalaman 57 km.
- Aceh Besar – Gempa magnitudo 4,4 terjadi pada 13 Agustus 2024 di darat, 12 km barat laut Jantho, dengan kedalaman 2 km.
Upaya Mitigasi dan Kesiapsiagaan
Dengan meningkatnya aktivitas kegempaan, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Pemerintah dan pemangku kepentingan diharapkan terus meningkatkan edukasi mitigasi bencana serta memperkuat infrastruktur peringatan dini.
Selain itu, masyarakat di wilayah rawan gempa diimbau untuk memahami langkah-langkah tanggap darurat dan membangun kesiapsiagaan berbasis komunitas. Peningkatan kesadaran ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana serta menyelamatkan lebih banyak nyawa di masa depan.
Komentar