Profesor Riset Bidang Meteorologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan, menambahkan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan permukaan air laut.
“Pada tahun 2010, permukaan air laut meningkat sebesar 0,4 meter, mengakibatkan hilangnya daratan seluas 7.408 km2,” kata Eddy.
“Pada tahun 2050, diperkirakan permukaan air laut akan naik sebanyak 0,56 meter, menyebabkan hilangnya sekitar 30.120 km2 daratan Indonesia,” tambahnya.
Bahkan, Eddy menyatakan bahwa pulau-pulau di Indonesia diprediksi akan hilang satu per satu.
“Diperkirakan pada tahun 2100, Indonesia akan kehilangan 115 pulau berukuran sedang dari Provinsi Sumatra Utara hingga Papua Barat,” sebut Eddy.
BRIN juga menekankan bahwa perubahan iklim secara umum berdampak pada sumber daya air, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampaknya termasuk peningkatan intensitas curah hujan pada musim basah, peningkatan frekuensi dan intensitas banjir, serta berkurangnya curah hujan dan debit sungai pada musim kemarau.
Selain itu, periode musim kering akan bertambah panjang, temperatur meningkat disertai gelombang panas, perubahan ekosistem dan layanan ekosistem, serta peningkatan intensitas dan frekuensi badai, tinggi gelombang, abrasi pantai, dan meluasnya kawasan yang terpengaruh intrusi air laut.
Komentar