JurnalPatroliNews – Inggris – Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, telah mengumumkan pengunduran dirinya setelah Partai Buruh meraih kemenangan besar dalam pemilu nasional yang berlangsung pada hari Kamis.
Sunak, yang merupakan pemimpin Partai Konservatif, membuat pengumuman tersebut dalam konferensi pers pada Jumat (5/7/2024) siang waktu setempat. Dia menyatakan akan segera mundur sebagai PM dan pemimpin Partai Konservatif setelah proses formal pemilihan penggantinya selesai.
“Hari ini adalah hari yang berat setelah beberapa hari yang berat,” kata Sunak dalam pidato terakhirnya di luar Downing Street, seperti dilaporkan oleh AFP dan CNBC International.
“Saya meninggalkan jabatan ini dengan rasa hormat setelah menjadi perdana menteri Anda,” tambahnya.
Sunak mengungkapkan bahwa dia telah memberikan segalanya untuk tugas sebagai PM, tetapi pemilih telah menyampaikan pesan yang jelas bahwa mereka menginginkan perubahan dalam pemerintahan Inggris.
“Penilaian kalian adalah yang paling penting,” ujarnya.
“Saya telah mendengar kemarahan kalian, kedisiplinan kalian, dan saya bertanggung jawab atas kekalahan ini kepada semua kandidat dan juru kampanye Konservatif yang bekerja tanpa kenal lelah namun tidak membuahkan hasil,” tambahnya.
Sunak menjadi PM Inggris pada Oktober 2022, menjadikannya orang Inggris-Asia pertama yang memegang jabatan tersebut, tetapi masa jabatannya hanya berlangsung selama 20 bulan.
Menurut NBC News, Raja Charles III telah menerima pengunduran diri Rishi Sunak sebagai PM. Setelah pidato terakhirnya di Downing Street, Sunak tiba di Istana Buckingham untuk audiensi pribadi dengan raja, ditemani oleh istrinya Akshata Murty.
Partai Konservatif kini harus mengakhiri 14 tahun kepemimpinan mereka atas negara tersebut. Raja Charles dilaporkan akan menerima Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh yang akan menjadi PM baru, dan secara resmi memintanya untuk membentuk pemerintahan baru.
Komentar