Ada Rekonsiliasi, Pengganti Edhy Prabowo di Kabinet Diyakini Tetap dari Gerindra

JurnalPatroliNews – Jakarta – Peneliti politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyebut pengganti Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, masih akan tetap diisi oleh orang Gerindra. Menurutnya, ada rekonsiliasi yang membuat pengganti Edhy Prabowo tetap dari Gerindra.

“Jika dilihat dari konstruksi dan kesepakatan rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi, Gerindra dapat jatah dua kursi menteri. Menhan dan KKP, jika rekonsiliasi tersebut masih berjalan, maka posisi pengganti Edhy Prabowo akan dari kader Gerindra lagi,” kata Ujang saat dihubungi, Kamis (26/11/2020).

“Namun, ini kan politik. Bisa juga posisi tersebut diberi ke partai lain, atau kalangan profesional. Semua tergantung Jokowi,” katanya.

Diketahui, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto adalah rival di Pilpres 2019. Setelah pilpres selesai, Presiden Jokowi menggandeng Gerindra menjadi koalisi, dengan Gerindra mendapat dua kursi, Menteri Pertahanan dan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Meski Jokowi bisa saja memilih menteri di luar Gerindra, tapi Ujang lebih yakin posisi Menteri di KKP akan tetap dipegang oleh orang Gerindra. Sehingga, koalisi atara Gerindra dan pemerintah masih tetap baik.

“Kalau diberikan ke orang lain yang bukan dari kader Gerindra, hubungan Prabowo dan Jokowi akan perang dingin, akan saling curiga, dan akan terus menerus saling mencari kelemahan masing-masing,” ujarnya.

Menurut Ujang, akan sulit untuk profesional masuk menggantikan posisi Edhy Prabowo, termasuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susu Pudjiastuti yang ramai diperbincangkan di media sosial.

“Berat (Susi kembali jadi menteri), walau dapat banyak dukungan dari publik. Tapi keputusan ada di Jokowi. Dan Jokowi dalam memutuskan pengganti Edy Prabowo tentu akan berdiskusi dengan Prabowo sebagai mitra koalisinya,” katanya.

“Jika Jokowi senang ke Bu Susi, dia akan perpanjang jabatan menteri Bu Susi di periode pertama ke periode kedua Jokowi. Seperti Sri Mulyani, tak diganti. Namun, Bu Susi diganti. Lalu, Bu Susi juga pernah ribut dengan Luhut (Menteri Koordinator Investasi dan Maritim). Kita Tahu Luhut itu orang dekatnya Jokowi,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Gerindra sepenuhnya menyerahkan wewenang pengganti Edhy Prabowo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gerindra disebut tak ikut campur dalam pergantian Edhy Prabowo.

“Iya kalau sebagai menteri tentunya itu adalah hak prerogatif presiden. Kami dari Partai Gerindra tidak mencampuri dan kita akan tunggu saja bagaimana kebijakan dari Pak Presiden,” kata Sufmi Dasco Ahmad di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta.

Edhy Prabowo menyatakan mundur dari jabatan Menteri KKP setelah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Dasco mengatakan Gerindra belum ada pembicaraan soal pengganti Edhy Prabowo.

“Ya tadi kita sudah sampaikan bahwa itu adalah hak prerogatif presiden dan kita belum bicara atau belum mendapatkan kabar lebih lanjut mengenai itu,” ujarnya.

Selain mengundurkan diri dari jabatan Menteri KKP, Edhy Prabowo mengundurkan diri posisi Waketum Partai Gerindra. Dasco mengatakan Gerindra sudah menerima pengunduran diri Edhy Prabowo.

“Ya tentunya pengunduran diri dari Pak Edhy Prabowo kami terima dengan baik sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku di partai dan karena sudah langsung diumumkan kami terima,” imbuhnya.

[dtk]

Komentar