JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah bersama Badan Anggaran DPR RI telah menyusun anggaran subsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dengan total sebesar Rp307,9 triliun. Rencana ini akan dilaksanakan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dari jumlah tersebut, alokasi terbesar diberikan untuk subsidi energi, yaitu Rp203,4 triliun, sementara sisanya sebesar Rp104,6 triliun dialokasikan untuk subsidi nonenergi.
“Penurunan alokasi subsidi energi pada tahun 2025 lebih disebabkan oleh penyesuaian asumsi nilai tukar, bukan karena pengurangan subsidi,” ujar Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, dalam rapat kerja di Gedung DPR, Selasa (17/9/2024).
Subsidi energi tersebut mencakup program subsidi tetap untuk minyak solar serta subsidi selisih harga untuk minyak tanah dan LPG tabung 3 kg. “Subsidi BBM dan LPG dialokasikan sebesar Rp113,6 triliun dengan volume 8,17 juta metrik ton dan 19,41 juta kiloliter. Subsidi tetap untuk minyak solar ditetapkan sebesar Rp1.000 per liter,” jelasnya.
Pemerintah juga berencana melanjutkan transformasi subsidi LPG 3 kg dengan berbasis penerima manfaat, yang akan diintegrasikan dengan data penerima manfaat secara akurat.
Untuk subsidi listrik, akan ada penyesuaian tarif bagi pelanggan nonsubsidi. Meski demikian, masyarakat kurang mampu akan tetap mendapatkan subsidi, sehingga mereka tidak terdampak oleh perubahan ini.
Komentar