BEM SI Beri Tenggat 2×24 Jam bagi Mensesneg untuk Penuhi Tuntutan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberikan ultimatum kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi agar segera menindaklanjuti tuntutan mereka dalam waktu 2×24 jam.

Prasetyo menyatakan kesiapannya untuk berdialog dan mencari solusi bersama terkait aspirasi mahasiswa yang disuarakan dalam aksi “Indonesia Gelap”, yang berlangsung di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

“Mari kita duduk bersama, semua bisa didiskusikan. Kalian punya saluran untuk menyampaikan aspirasi secara langsung,” ujar Prasetyo saat menemui massa aksi.

Mahasiswa Beri Batas Waktu

Koordinator aksi, Herianto, menegaskan bahwa pihaknya menuntut tindak lanjut konkret dari pemerintah dalam waktu dua hari ke depan.

“Kami beri waktu 2×24 jam bagi pihak Istana untuk merespons. Jika tidak, kami akan kembali turun ke jalan dengan aksi yang lebih besar,” tegasnya.

Sebelumnya, Prasetyo bersama dua wakil menterinya, Bambang Eko Suhariyanto dan Juri Ardiantoro, menemui peserta aksi yang tetap bertahan hingga sore hari. Kehadiran mereka dikawal ketat oleh aparat kepolisian.

Sembilan Poin Tuntutan BEM SI

Dalam aksinya, BEM SI mengusung sembilan poin tuntutan utama, yaitu:

  1. Evaluasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025
  2. Transparansi status pembangunan dan pemanfaatan pajak rakyat
  3. Peninjauan kembali program Makan Bergizi Gratis
  4. Menolak revisi Undang-Undang Minerba yang dinilai bermasalah
  5. Menolak Dwifungsi TNI dalam urusan sipil
  6. Mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset
  7. Peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan nasional
  8. Menolak impunitas dan menuntaskan pelanggaran HAM berat
  9. Menentang segala bentuk intervensi politik yang mencederai demokrasi

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Istana terkait batas waktu yang diberikan oleh BEM SI.

Komentar