JurnalPatroliNes – Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah mengumumkan pengiriman delegasi khusus yang terdiri dari enam pejabat tinggi untuk menghadiri pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024.
Pelantikan tersebut dijadwalkan berlangsung di Jakarta dan akan diorganisir oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), merujuk pada keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai hasil pemilihan presiden 2024.
Delegasi tersebut akan dipimpin oleh Linda Thomas-Greenfield, Perwakilan AS di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam rombongan ini, juga terdapat Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir.
Selain itu, turut hadir Don Graves, Wakil Sekretaris Perdagangan, Admiral Samuel Paparo, Komandan Pasukan Indo-Pasifik, Daniel J. Kritenbrink, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, serta Mira Rapp-Hooper, Asisten Khusus Presiden dan Direktur Senior untuk Asia Timur dan Oceania di Dewan Keamanan Nasional.
Langkah ini menunjukkan komitmen AS untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia, terutama setelah Prabowo dinyatakan sebagai pemenang pemilu.
Dalam surat resmi yang dikeluarkan pada 12 Maret 2024, Biden mengucapkan selamat kepada Prabowo atas keberhasilannya dan kepada rakyat Indonesia atas pelaksanaan pemilu yang demokratis. Surat tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar AS untuk ASEAN, Yohannes Abraham.
Biden menyampaikan harapannya untuk melihat hasil resmi pemilihan dan menegaskan pentingnya kerjasama antara kedua negara.
“Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat Indonesia atas keberhasilan pemilu – sebuah bukti komitmen kita bersama terhadap demokrasi, dan kepada Anda (Prabowo) atas keunggulan Anda dalam penghitungan suara pemilihan presiden,” tulis Biden.
Pelantikan Prabowo diharapkan menjadi momen penting dalam sejarah politik Indonesia, di mana negara ini melanjutkan transisi kepemimpinan yang damai.
Kehadiran delegasi AS mencerminkan perhatian Washington terhadap perkembangan politik di Asia Tenggara, serta potensi kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang, termasuk ekonomi, keamanan, dan lingkungan.
Komentar