JurnalPatroliNews – Jakarta – Kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai memberi peluang bagi tumbuhnya keadilan ekonomi di Indonesia, meski dibarengi dengan sejumlah kekhawatiran di bidang demokrasi.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Syahganda Nainggolan, Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle, dalam forum diskusi lintas aktivis memperingati momentum Reformasi 1998 yang digelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Mei 2025.
Sebagai tokoh pergerakan yang pernah menentang dominasi Orde Baru, Syahganda tidak menutup mata bahwa Prabowo pernah menjadi bagian dari struktur kekuasaan masa lalu tersebut.
“Memang ada sisi yang harus diwaspadai. Dalam era kepemimpinan Prabowo ini, potensi pengurangan ruang demokrasi bisa saja terjadi,” ujarnya.
Meski demikian, ia melihat adanya geliat positif dalam aspek ekonomi. Menurut Syahganda, kebijakan yang tengah dirancang atau dijalankan oleh Prabowo mengindikasikan keberpihakan pada masyarakat luas.
“Di tengah dinamika ini, saya justru melihat ada peluang separuh harapan, terutama soal upaya pemerataan ekonomi,” ungkapnya.
Salah satu hal yang menjadi sorotannya adalah langkah-langkah yang mengarah pada pengambilalihan dan penertiban sumber daya negara yang selama ini dinikmati secara ilegal.
“Saya lihat ada niat baik, seperti terhadap aset-aset negara yang selama ini dikangkangi oleh pihak tertentu, misalnya kebun sawit, pertambangan, dan berbagai sektor ilegal lainnya yang selama ini tak tersentuh,” ujar Syahganda.
Ia menilai, bila niat tersebut dikawal dan dilaksanakan dengan serius, pemerintahan Prabowo dapat menciptakan fondasi ekonomi yang lebih adil dan merata di seluruh Indonesia.
Komentar