Fokus Pada Sektor Pangan, Jokowi Pastikan Hilirisasi Dilanjutkan Prabowo

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa program hilirisasi, yang menjadi salah satu kebijakan unggulannya, akan diteruskan oleh Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto. Hal ini diungkapkan Jokowi setelah meresmikan Injeksi Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia di Mempawah, Kalimantan Barat.

Jokowi menjelaskan bahwa beberapa smelter sudah mulai beroperasi, termasuk smelter tembaga milik PT Amman Mineral Internasional Tbk dan PT Freeport Indonesia. Kini, smelter bauksit milik PT Borneo Alumina Indonesia juga telah diresmikan, menandakan lanjutan dari agenda besar hilirisasi.

Pemerintah, lanjut Jokowi, tidak hanya fokus pada hilirisasi mineral dan batu bara, tetapi juga merambah ke sektor pangan. “Saya telah berdiskusi panjang dengan Pak Prabowo. Beliau berencana memulai hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, dan kelautan. Ini artinya sektor pangan juga akan masuk dalam proses hilirisasi, sehingga nilai tambahnya tetap berada di dalam negeri,” ujarnya kepada wartawan.

Jokowi berharap Indonesia dapat berhenti mengekspor bahan mentah dan mulai mengolah sumber daya alam di dalam negeri sebelum diekspor.

Sebagai contoh, Jokowi menjelaskan dampak positif dari hilirisasi nikel. Pada 2020, sebelum hilirisasi, ekspor bijih nikel hanya menghasilkan US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 20 triliun. Namun setelah ekspor bijih nikel dihentikan, nilai tambah melonjak drastis menjadi US$ 34,8 miliar, atau hampir Rp 600 triliun.

Saat ini, kebutuhan aluminium dalam negeri mencapai 1,2 juta ton, dengan 56% masih diimpor. Jokowi menegaskan, Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah, namun masih banyak yang diimpor.

Komentar