Gelar Talkshow, Ini Kata Pengamat Terkait Capres-cawapres Bebas Korupsi

Selain itu, Danang melihat, Civil Society juga mengalami pelemahan, dengan kondisi media massa yang kurang daya kritisnya. Menurutnya, Media massa sebetulnya belum ketemu model bisnis yang tepat dan berkelanjutan.

“Ambil contoh begini, media yang paling kencang mengawasi Pemerintah misalnya Majalah Tempo. Majalah Tempo, makin lama makin tipis, ini indikasi iklannya makin sedikit,” ucapnya.

Example 300x600

Sementara Ray Rangkuti, pengamat politik, menyebut, turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) ini, menunjukkan fakta yang sebenarnya. Menurutnya, jika indeksnya turun, hal itu berarti memang faktanya makin besar tindak Pidana Korupsi yang terjadi di Indonesia.

“Itu realita, misalnya orang mau ngurus apa kok masih pakai duit, mau ini mau pakai duit dan seterusnya,” sebut Ray.

Ia menilai, IPK itu meningkat juga bukan karena persoalan prakitinya yang makin luas. Namun, orang makin sadar tentang definisi korupsi.

“Begini, dulu kan kalau kita ngasih kasih istilahnya salam tempel ke petugas mana, kita merasa itu bukan korupsi gitu lho. Bukan pungli bukan apa, itu ya kewajaran saja kan, tetapi sekarang orang menganggap itu korpsi,” terangnya.

Komentar