Akses pada program pendanaan khusus untuk usaha kecil dan menengah (UKM) yang dimiliki oleh anak muda sangat diperlukan, termasuk akses pada jaringan investor dan mentor yang bersedia mendukung proyek-proyek kewirausahaan anak muda.
“Semua hal tersebut disadari benar oleh pasangan Prabowo-Gibran. Keduanya memiliki komitmen untuk melanjutkan serta memperkuat berbagai program kartu kesejahteraan yang sukses dijalankan oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Muhammad Lutfi Setiabudi.
“Terlebih untuk membantu anak muda, Prabowo-Gibran berjanji akan menyediakan Kredit UKM, Kredit Usaha Start Up, dan Kredit Milenial. Semua ini adalah cara cerdas Prabowo-Gibran untuk membantu terciptanya lingkungan yang mendukung dan mendorong anak muda untuk mengembangkan kewirausahaan mereka sendiri, menciptakan inovasi, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi bangsa secara keseluruhan,” lugas Muhammad Lutfi Setiabudi.
Dukungan ini secara langsung akan pula berdampak positif pada industri kreatif Indonesia. Sebab saat ini industri kreatif telah menjadi kekuatan yang semakin berkembang dan memberikan kontribusi besar pada perekonomian negara.
Dengan kekayaan budaya, kreativitas, dan inovasi yang dimiliki anak muda, berbagai sektor dalam industri kreatif terus tumbuh dan memberikan dampak positif. Sektor-sektor seperti fashion dan desain, film dan animasi, musik dan seni pertunjukan, penerbitan dan media digital, hingga industri game dan permainan digital menjadi kekuatan industri kreatif anak muda.
Karena itulah, ekonomi kreatif di Indonesia tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Sebab menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif di Indonesia mencapai 23,98 juta orang pada 2022 dan diperkirakan akan bertambah menjadi 24,7 juta orang pada 2024.
Sejalan dengan itu, pemerintah menargetkan nilai tambah dari ekonomi kreatif ke perekonomian nasional sebesar Rp1.347 triliun pada 2024. Angka tersebut lebih tinggi 5,3% dari target tahun ini yang sebesar Rp1.279 triliun.
Sementara, nilai ekspor dari produk ekonomi kreatif ditargetkan mencapai US$27,53 miliar atau sekitar Rp419,06 triliun (kurs Rp15.222/US$) pada 2024. Jumlah tersebut meningkat 4% dibandingkan target tahun 2023 sebesar US$26,46 miliar atau Rp402,8 triliun
Pentingnya sektor ekonomi kreatif bisa dilihat pula pada data dari Kementerian Perindustrian yang mencatat bahwa pada 2023 sektor ekonomi kreatif menyumbang sekitar 7,8% dari Produk Domestik Bruto Nasional (PDB). Ini menjadi bukti kontribusi signifikan sektor ini dalam perekonomian negara.
“Dengan mendukung industri kreatif anak muda kita bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan karena industri kreatif memberikan kontribusi signifikan dalam penciptaan lapangan kerja bagi para kreator, seniman, dan profesional di bidang tersebut yang pada akhirnya melahirkan pula produk kreatif Indonesia untuk pasar internasional,” paparnya.
“Hal inilah yang disadari benar oleh gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP dengan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Tak hanya itu, generasi muda pun harus paham bila Pancasila, khususnya sila pertama, harus pula menjadi fundamental pokok yang membentuk jati diri para pemuda. Dengan semua itu, maka Pancasila bisa menjadi peta jalan yang tepat untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.,” pungkas Muhammad Lutfi Setiabudi.
Komentar