JurnalPatroliNews – Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, tengah menjadi sorotan publik karena perannya yang semakin dominan dalam dinamika kekuasaan nasional, bahkan disebut-sebut menempati posisi strategis yang secara de facto menyerupai figur perdana menteri dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Penilaian ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, yang mencermati kiprah Dasco yang sangat aktif merespons berbagai isu nasional.
“Kalau di masa Presiden Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan dianggap sebagai perdana menteri informal, maka di era Prabowo, peran itu dipegang oleh Dasco,” ujar Pangi, Minggu, 22 Juni 2025.
Menurut Pangi, meskipun Dasco secara struktural merupakan pimpinan lembaga legislatif, perannya telah meluas hingga ke ranah eksekutif. Ia kerap tampil menjembatani komunikasi antarlembaga, meredam isu sensitif, dan memberikan klarifikasi atas kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Bahkan perannya terlihat menutupi panggung yang seharusnya diisi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” kata Pangi.
Dasco dikenal sigap merespons polemik nasional—mulai dari persoalan distribusi gas LPG 3 kilogram, kontroversi pengangkatan penjabat kepala daerah, hingga sengketa tambang di kawasan konservasi Raja Ampat. Terbaru, ia turut hadir dalam rapat terbatas di Istana Negara yang membahas sengketa batas wilayah antara Aceh dan Sumatera Utara—peran yang biasanya dijalankan pejabat eksekutif.
Pangi menilai gaya politik Dasco merepresentasikan model baru dalam peran parlemen yang tak hanya sekadar mengawasi, tapi juga menjadi jembatan antara masyarakat dan penguasa.
Namun, ia juga memberi catatan penting. Pangi memperingatkan bahwa keterlibatan terlalu jauh dari seorang legislator dalam urusan eksekutif dapat mengaburkan batas kewenangan antara dua cabang kekuasaan negara.
“Jika anggota legislatif terlalu dalam masuk ke ranah eksekutif, maka fungsi kontrol DPR bisa melemah. Ini berisiko menurunkan efektivitas prinsip checks and balances dalam sistem presidensial,” tegasnya.
Komentar