JurnalPatroliNews – Jakarta – Belum cairnya dana Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) tahun anggaran 2025 menimbulkan kegelisahan di kalangan pengurus masjid dan musala di Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, diminta untuk segera mengambil langkah agar dana tersebut dapat segera disalurkan.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Abdul Aziz, menyatakan bahwa banyak pengurus tempat ibadah yang mempertanyakan kepastian pencairan bantuan tersebut.
“Mereka merasa khawatir, karena sampai saat ini belum ada kejelasan. Banyak yang bertanya kapan bantuan BOTI kembali disalurkan,” ujar Aziz dalam keterangannya kepada media.
Ia menambahkan bahwa dana BOTI memiliki peran krusial dalam mendukung berbagai aktivitas keagamaan di masjid dan musala. Menurutnya, keterlambatan penyaluran anggaran tersebut sangat berdampak pada roda operasional ibadah dan pelayanan masyarakat.
“Ini bukan sekadar dana hibah, tapi menjadi penopang utama bagi kegiatan keumatan,” tegasnya.
Senada dengan Aziz, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta, Mamun Al Ayyubi, turut menyampaikan harapannya agar Pemprov DKI tidak hanya segera mencairkan dana BOTI, tetapi juga mempertimbangkan kenaikan nominal bantuan untuk tahun ini.
“Harapan kami, tahun ini bantuannya bisa lebih besar dari sebelumnya. Misalnya Rp1,4 juta untuk masjid dan Rp1 juta untuk musala,” ujar Mamun.
Ia menyebutkan bahwa peningkatan anggaran akan sangat membantu pengurus tempat ibadah dalam menjaga kelangsungan kegiatan harian serta kebutuhan operasional yang kian meningkat.
BOTI merupakan program bantuan rutin dari Pemprov DKI yang diberikan kepada masjid dan musala di wilayah Jakarta, untuk mendukung keberlangsungan kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Namun, hingga pertengahan tahun 2025, anggaran tersebut belum kunjung cair.
Masyarakat berharap pemerintah provinsi segera memberikan kejelasan agar para pengurus rumah ibadah tidak terus berada dalam ketidakpastian.
Komentar