JurnalPatroliNews – Jakarta – Pilihan politik Jusuf Kalla untuk mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden Nomor Urut 1, meskipun partainya, Partai Golkar, mendukung Prabowo-Gibran, menjadi sorotan utama.
JK, yang merupakan politisi senior Partai Golkar, memaparkan alasannya secara terbuka dalam wawancara bersama Karni Ilyas pada program “Manuver King Maker Jusuf Kalla di Pusaran Pilpres 2024” pada Jumat, (19/1/24).
Dalam wawancara tersebut, JK mengungkapkan bahwa meskipun pada Munas dan Rapimnas telah disepakati untuk mendukung Ketua Golkar, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden, namun situasi berubah, dan Airlangga tidak maju.
“Yang saya mau dukung itu Capres dari Golkar. Itu yang disepakati di Munas dan Rapimnas, bahwa calon yang kita dukung adalah Ketua Golkar, Airlangga Hartarto, tapi kan yang jadi ternyata bukan dia,” ungkap JK.
Mengambil langkah dari kejadian tersebut, JK menegaskan bahwa wajar jika dirinya memilih calon lain. Pilihannya jatuh pada Anies Baswedan, yang menurutnya layak untuk menjadi pemimpin negara ini.
“Perjanjian kita, dia (Airlangga Hartarto) yang maju. Kalau ternyata bukan, ya kita boleh beda dong,” tegas JK.
Komentar