JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep memilih tidak memberikan komentar saat ditanya seputar Pemilu Raya PSI yang akan datang, terutama terkait nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang beredar sebagai calon ketua umum partai.
“Ini bukan tempatnya untuk membahas itu, apalagi ini tempat Pak Gubernur. Jadi, saya rasa kurang pas kalau saya berkomentar soal PSI di sini,” jawab Kaesang dengan tersenyum di Balai Kota Jakarta, Kamis 12 Juni 2025.
Kaesang memberikan jawaban itu setelah bertemu dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung, didampingi beberapa kader PSI.
Pemilu Raya PSI yang dijadwalkan berlangsung di Solo pada bulan Juli 2025 akan menjadi momen penting bagi partai. Sejak dibuka pada 31 Mei, pendaftaran calon ketua umum sudah dimulai. Proses ini merupakan bagian dari demokrasi internal PSI untuk memilih pemimpin tertinggi partai.
Setelah masa pendaftaran berakhir pada 31 Mei, PSI akan mengumumkan calon ketua umum serta daftar pemilih tetap (DPT) pada 18 Juni 2025. Kampanye para calon ketum akan dimulai pada 19 Juni dan berlangsung hingga 11 Juli.
Meskipun Kaesang tidak membahas lebih jauh, banyak pengurus PSI yang mengusulkan agar Jokowi memimpin partai ini. Spekulasi mengenai Jokowi menjadi ketua umum semakin kuat setelah pernyataan mantan presiden tersebut yang menunjukkan minatnya untuk bergabung dengan PSI.
Pada 6 Juni 2025, saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk bergabung dengan PPP yang sedang mencari ketum baru. “Saya lebih memilih bergabung dengan PSI,” ujarnya.
Terkait pertemuannya dengan Pramono, Kaesang mengungkapkan bahwa politisi senior PDIP itu memberikan dua pesan politik penting. Yang pertama, Pramono mengingatkan agar PSI selalu fokus dalam bekerja, sementara pesan kedua adalah agar dalam berpolitik, PSI tidak merendahkan pihak lain.
“Pesan itu yang saya dapatkan dari beliau,” tambah Kaesang.
Komentar