JurnalPatroliNews – Jakarta – Sejumlah permasalahan dihadapi penghuni Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, mengungkapkan hal ini setelah melakukan pengecekan langsung pada beberapa unit kosong pada Senin (7/10).
“Kita coba lihat lagi beberapa rumah yng memang kondisinya lebih parah atau parah,” kata Indra saat peninjauan.
Keluhan utama yang diterima melalui aplikasi pengaduan, PERJAKA (Perawatan Rumah Jabatan Kalibata), mencakup masalah kebocoran, serangan rayap, dan populasi tikus yang tinggi di area RJA.
Setiap harinya, sekitar 15 hingga 20 laporan masuk, terutama pada musim hujan, yang dampaknya paling terasa di bagian selatan dan timur kompleks.
“Khususnya di musim hujan. Di sisi Selatan dan Timur itu banyak kemungkinan kalau hujan agak besar itu keluhannya adalah memang sungai itu sudah menyempit,” kata Indra.
“Jadi pasti kalau hujan agak besar pasti air agak naik ke atas ke jalanan. Dan kalau hujannya lebih besar lagi, masuk ke rumah tapi memang biasanya hanya semata kaki lah,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya revitalisasi menyeluruh terhadap RJA, baik atap maupun struktur bangunan, agar tidak mengganggu konsentrasi anggota dewan saat bekerja.
Selain masalah struktural, keberadaan tempat pembuangan sampah milik Pemprov DKI Jakarta di sisi selatan RJA juga menambah persoalan. Indra menyebutkan bahwa bau tidak sedap seringkali tercium, terutama saat angin bertiup dari arah tempat pembuangan tersebut.
DPR RI telah menyampaikan keluhan ini kepada Pemprov DKI, namun penanganan yang memadai belum juga dilakukan.
“Kami sudah bersurat bahwa itu salah satu keluhannya adalah pafa saat angin-angin tertentu ke arah sini tuh bau sampahnya cukup kuat,” jelas indra.
Indra berharap adanya tindakan perbaikan dari pihak terkait agar kondisi di RJA menjadi lebih nyaman bagi para penghuni.
“Saya kira itu salah satu ini aja, dampak yang selama ini memang belum bisa kami selesaikan,” pungkasnya.
Komentar