JurnalPatroliNews – Jakarta – Langkah-langkah politik yang belakangan diambil oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai sebagai upaya sistematis untuk mengikis pengaruh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam struktur pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pandangan ini diutarakan oleh Igor Dirgantara, Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN), yang mencermati intensitas gerak PDIP dalam beberapa hari terakhir. Salah satu indikasinya adalah langkah hukum yang mereka ambil terhadap Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, yang dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan keterlibatan dalam kasus judi online saat masih menjabat sebagai Menkominfo di era Jokowi.
“Langkah ini mencerminkan adanya upaya PDIP untuk menggerus pengaruh Jokowi, padahal PDIP masih menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2024,” kata Igor Kamis, 29 Mei 2025.
Igor menjelaskan, meskipun Jokowi tak lagi memiliki jabatan eksekutif, pengaruhnya belum benar-benar sirna. Sejumlah menteri dalam Kabinet Prabowo diketahui merupakan orang-orang dekat Jokowi, yang menjadi perpanjangan pengaruh politik sang mantan presiden.
“Prabowo sekarang pemegang kekuasaan penuh. Tapi Jokowi, meski sudah purna tugas, masih punya jejak kuasa di kabinet,” ujar Igor.
Ia juga menilai, ada ketidaksenangan dari PDIP terhadap campur tangan Jokowi dalam penyusunan kabinet Prabowo. Penempatan loyalis Jokowi di posisi strategis dianggap PDIP sebagai bentuk intervensi politik yang tak sejalan dengan semangat kemandirian pemerintahan baru.
Tak hanya itu, Igor bahkan menyebut ada elemen balas dendam dalam langkah PDIP. Menurutnya, hubungan PDIP dan Jokowi renggang sejak Pilpres 2024, yang dinilai sebagai titik balik pengkhianatan Jokowi terhadap partainya sendiri.
“Sekarang Jokowi tidak lagi dianggap sebagai petugas partai, tapi sudah dikategorikan sebagai pengkhianat,” tegas Igor.
Ia menduga, manuver politik PDIP yang terkesan menargetkan orang-orang dekat Jokowi justru bisa menguntungkan Prabowo. PDIP bisa menjadi sekutu strategis dalam membersihkan warisan politik Jokowi yang dianggap tidak selaras dengan arah baru pemerintahan.
“Ada kesan PDIP mencoba jadi oposisi terhadap peninggalan Jokowi, dan membantu Prabowo menyusun kabinet yang bersih dari elemen yang dianggap problematik, seperti Budi Arie,” tutup Igor.
Komentar