Megawati Tiba di Tiongkok, Siap Berkontribusi dalam Forum Dialog Peradaban Global

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, telah mendarat di Beijing, Tiongkok, pada Selasa malam, 8 Juli 2025 waktu setempat, guna menghadiri agenda penting bertaraf internasional.

Kedatangan Megawati disambut hangat oleh sejumlah tokoh, di antaranya Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun beserta istri, mantan Dubes RI untuk Tiongkok Imron Cotan, anggota Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala, Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP urusan luar negeri Ahmad Basarah, serta Wakil Direktur Jenderal IDCPC untuk Kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan, Xu Min. Penyambutan berlangsung di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing.

Megawati yang mengenakan batik bermotif kawung merah tampak mengenakan masker dan menyapa satu per satu para penyambutnya. Ia dengan ramah menjelaskan bahwa dirinya tengah mengalami sedikit gangguan kesehatan ringan.

“Saya sedang flu sedikit, mohon dimaklumi,” ujar Megawati sambil tersenyum.

Setelahnya, di ruang transit bandara, Megawati tampak berbincang santai dengan Xu Min, ditemani Djauhari dan Imron Cotan. Dalam percakapan itu, Megawati menyampaikan bahwa sudah cukup lama dirinya tidak berkunjung ke Beijing. Terakhir kali ia menjejakkan kaki di ibu kota Tiongkok itu adalah pada Juli 2019.

“Sudah cukup lama saya tidak ke Beijing,” katanya mengenang.

Usai menempuh perjalanan udara panjang dari Jakarta, Megawati dan rombongan langsung bertolak ke tempat peristirahatan mereka, yaitu Wisma Tamu Negara Diaoyutai yang berada di bagian barat kota Beijing.

Selama berada di Beijing, Megawati dijadwalkan menghadiri Forum Dialog Peradaban Global. Dalam forum bergengsi tersebut, ia akan menjadi pembicara utama, membuka rangkaian diskusi yang melibatkan tokoh-tokoh penting dunia.

Selain Megawati, tokoh-tokoh dunia lain yang turut dijadwalkan menyampaikan pandangannya meliputi Presiden Namibia keempat Nangolo Mbumba, mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, eks PM Belgia Yves Leterme, mantan PM Nepal Jhala Nath Khanal, serta mantan Perdana Menteri Mesir Essam Sharaf.

Komentar