Nasdem Pilih di Luar Pemerintahan, Surya Paloh Dinilai Tunjukkan Etika Politik

JurnalPatroliNews – Jakarta – Keputusan Partai Nasdem untuk tidak bergabung dalam pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto memunculkan apresiasi luas. Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, menyampaikan bahwa partainya memilih untuk tidak ambil bagian dalam kabinet karena merasa tidak memiliki kontribusi langsung dalam kemenangan Prabowo di Pemilu 2024.

Pernyataan itu disampaikan Surya saat kunjungan ke Denpasar, Bali, pada Kamis, 3 April 2025. Sikap itu kemudian menjadi sorotan pengamat politik, Adi Prayitno, yang menilai langkah Paloh sebagai contoh nyata dari komitmen terhadap prinsip demokrasi dan etika berpolitik.

“Menurut saya ini pesan keras. Ini semacam teguran moral bagi partai-partai yang meski kalah, tapi masih berharap kursi kekuasaan. Ada etika politik yang sedang ditunjukkan di sini,” ujar Adi lewat kanal YouTube-nya pada Minggu, 6 April 2025.

Adi menyebut bahwa sikap Nasdem bukan hanya pernyataan politis biasa, tetapi juga menyimpan kritik tajam terhadap dinamika politik pasca-pemilu, di mana partai-partai yang sebelumnya berseberangan justru kini ikut menikmati kursi kekuasaan.

“Di satu sisi, Nasdem mempertegas posisinya yang konsisten: kalau sejak awal tidak mendukung Prabowo, maka tidak pantas ikut serta dalam pemerintahannya. Tapi di sisi lain, ini bisa dianggap tamparan halus untuk kubu pendukung Anies atau Ganjar yang kini terlihat mendekat ke lingkar kekuasaan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Adi menekankan bahwa demokrasi membutuhkan keseimbangan antara kekuasaan dan oposisi. Menurutnya, pihak yang kalah seharusnya tidak buru-buru mengambil bagian dalam pemerintahan, melainkan memainkan peran kontrol dari luar.

“Kalau semua partai, baik yang menang maupun yang kalah, sama-sama masuk ke kabinet, lantas apa gunanya pemilu? Jangan sampai demokrasi kita berubah jadi sistem arisan. Siapa pun presidennya, yang kalah tetap ikut berkuasa,” kata Adi dengan nada tajam.

Sikap Nasdem ini pun memicu diskusi luas soal konsistensi partai politik dan pentingnya menjaga marwah demokrasi dengan tidak membelakangi pilihan rakyat yang sudah dituangkan lewat kotak suara.

Komentar