JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto diyakini akan mengupayakan penuh agar Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang direncanakan berlangsung tahun 2025 nanti tetap berlangsung dalam suasana yang aman dan terkendali.
Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyampaikan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang berlangsung tak lama setelah Idulfitri 1446 H, kemungkinan besar turut membahas kesiapan menghadapi agenda penting partai tersebut.
Menurut Efriza, sebagai kepala negara, Prabowo tentu ingin memastikan bahwa pemerintahannya dikenal mampu menciptakan stabilitas nasional, termasuk dalam pelaksanaan agenda-agenda politik besar seperti kongres partai besar.
“Jika Kongres PDIP tidak berjalan kondusif, hal itu bisa mencoreng wajah pemerintahan Prabowo dan menimbulkan persepsi bahwa negara tidak berhasil menjamin keamanan,” jelasnya.
Lebih jauh, Efriza menilai bahwa Prabowo juga masih menjaga keharmonisan hubungan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Oleh sebab itu, stabilitas politik turut menjadi jembatan penting dalam mempertahankan hubungan baik keduanya, terlebih Jokowi memiliki latar belakang sebagai tokoh penting di PDIP.
“Jika muncul gejolak, bukan hanya pemerintahan saat ini yang terdampak, tetapi juga nama baik Jokowi sebagai mantan presiden dan mantan kader partai,” ujar Efriza.
Meski begitu, ia menekankan bahwa potensi ketegangan yang muncul selama kongres mendatang lebih bersumber dari dinamika internal PDIP sendiri, bukan karena kelalaian dari sisi pengamanan negara.
“Gesekan-gesekan internal bisa saja terjadi. Tapi itu adalah bagian wajar dari dinamika politik internal partai besar. Selama tidak meluas ke masyarakat, hal tersebut bukan masalah besar,” imbuhnya.
Dengan demikian, Efriza menilai situasi menjelang Kongres PDIP akan tetap dalam kendali, selama pemerintah aktif menjaga netralitas dan ketertiban umum.
Komentar