Prof. Edy Soroti Regresi Demokrasi di Indonesia: Indeks Naik, Kualitas Menurun

Disinformasi di Media Sosial

Sementara itu, Dr. Muhammad Sulhan, dosen FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM), mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama kemunduran demokrasi di Indonesia adalah maraknya disinformasi di media sosial.

Menurutnya, media sosial menjadi lahan subur bagi penyebaran informasi yang menyesatkan, sering kali didorong oleh para buzzer dan influencer.

“Kontrol terhadap konten sangat lemah, dan regulasi pemerintah tidak efektif. Ini memperburuk kualitas demokrasi kita,” ujarnya.

Otoritarianisme dan Pergeseran Demokrasi

Dr. As Martadani Noor, Dekan FISIPOL UWM, menyampaikan bahwa Indonesia tengah mengalami pergeseran menuju otoritarianisme. Ia menilai lemahnya penegakan hukum dan menurunnya partisipasi masyarakat dalam politik sebagai tanda-tanda regresi demokrasi.

“Konflik sosial dan ketegangan antar kelompok semakin meningkat, menunjukkan kemunduran dalam pemahaman dan penerapan prinsip demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi,” katanya.

Peran Mahasiswa dalam Menghidupkan Demokrasi

Di sisi lain, Haryanto, dosen FISIPOL Universitas Hasanuddin, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam upaya membangkitkan kembali demokrasi.

Menurutnya, mahasiswa harus aktif terlibat dalam aksi-aksi sosial yang menghidupkan nilai-nilai demokrasi, baik melalui demonstrasi maupun kegiatan sosial berbasis gotong royong.

“Demokrasi tidak akan tumbuh tanpa partisipasi aktif dari generasi muda, terutama intelektual organik yang mampu merebut ruang publik,” tutupnya.

Seminar nasional ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-42 UWM, dengan tujuan mendorong kesadaran kampus dalam melawan kemunduran demokrasi dan membangkitkan budaya partisipatif di kalangan mahasiswa.

Komentar