Prof. Edy: Utang dan Pemberantasan Korupsi Jadi PR Berat Bagi Penerus Jokowi

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintahan Presiden Jokowi telah meninggalkan beberapa legacy (warisan) positif yang tercatat dalam sejarah. Ini misalnya pembangunan infrastruktur jalan toll yang bukan saja di Pulau Jawa tetapi juga di luar Pulau Jawa, mendorong pembangunan desa dengan dana desa yang cenderung meningkat, dan berbagai hilirisasi dari berbagai sumber daya pertambangan yang kita miliki.

Namun demikian, juga legacy negatif yang berupa meningkatnya korupsi, pelemahan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta kecenderungan utang meningkat.

“Semua ini akan menjadi tugas penggantinya untuk mensikapinya untuk memperbaiki warisan negatif dan melanjutkan warisan positifnya,” demikian disampaikan Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dalam diskusi akhir pekan daring dengan tema “Warisan Ekonomi di Akhir Masa Jabatan Jokowi” pada Minggu (07/07/2024) pukul 19.30 WIB yang diadakan oleh Forum Guru Besar dan Doktor (FGBD) Insan Cita serta diikuti oleh sekitar 300 audiens. Acara ini juga dihadiri
oleh narasumber lainnya seperti Prof. Mudrajad Kuncoro, PhD., Prof. Didik J. Rachbini, Anthony Budiawan, Moh. Jumhur Hidayat, dan dimoderatori oleh Prof. Tika Widiastuti.

Lebih lanjut dalam diskusi ini, Prof. Edy menyoroti berbagai aspek terkait kualitas manusia dalam nawacita Presiden Jokowi. Beliau menyebutkan bahwa inflasi jumlah guru besar mengakibatkan marwah akademik guru besar menurun, ditambah adanya oknum di Kemendikbud yang menjadikan torehan negatif. “Menteri pendidikan yang bukan dari kalangan akademik tetapi dari praktisi juga turut berkontribusi terhadap permasalahan ini,” ujar mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini.

Prof. Edy juga menyoroti serangan ransomware baru-baru ini yang mempengaruhi digitalisasi di Indonesia, yang sekaligus mempertanyakan kualitas manusia di bidang IT dalam nawacita Presiden Jokowi. “Ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam meningkatkan kualitas SDM di bidang teknologi informasi,” tambahnya.

Selain itu, diskusi juga membahas tentang pembangunan di Indonesia. Menurut Prof. Edy, pembangunan di era Presiden Jokowi relatif baik dibandingkan dengan era Presiden SBY, yang terlihat dari indikator Gini Ratio. Pembangunan infrastruktur selama dua periode pemerintahan Jokowi menjadi salah satu legacy yang menonjol. Namun, perpindahan ibu kota masih menimbulkan banyak pertanyaan karena kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja dan target investasi yang belum terpenuhi dengan biaya sangat mahal sekitar Rp 500 triliun.

Komentar