Puan Maharani ke Sulut, Motif Capres 2024?

JurnalPatroliNews – Manado,– Ketua DPP PDIP Puan Maharani digadang menjadi Calon Presiden (Capres) pada Pemilu 2024.

Namun, elektabilitas yang rendah membuat sebagian kalangan menyarankan agar Puan Maharani lebih intens berinteraksi dengan masyarakat.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menganggap hal itu penting demi mendongkrak nilai jual putri Megawati Soekarno Putri tersebut.

“Ketika punya waktu di luar kedinasan DPR, bisa digunakan menyapa, tertawa, menangis bersama rakyat,” kata Effendi Simbolon dalam diskusi daring, pekan lalu.

Survei terbaru Parameter Politik Indonesia, Puan Maharani mendapatkan 1,5 persen suara dari responden sebagai Top of Mind Calon Presiden apabila pemilihan presiden dilakukan saat ini dan Presiden Joko Widodo tidak akan mencalonkan diri lagi.

Lantas, apakah kedatangan Puan Maharani ke Sulut berhubungan dengan kepentingan 2024?

Dosen Kepemiluan Universitas Sam Ratulangi Ferry Liando memberikan pendapatnya kepada JurnalPatroliNews.

Menurut Ferry Liando, kecil kemungkinan kedatangan Puan Maharani ke Sulut karena motif capres pada Pemilu 2024.

Liando menuturkan, ada dua argumentasi untuk membantah itu.

Pertama, kata dia, pilpres baru akan dilaksanakan 2024.

“Waktunya masih terlalu panjang. PDIP juga belum pasti menetapkan  Puan sebagai capres. Apalagi dalam survei, Puan masih di bawah,” terang Liando, Minggu (6/6/2021).

Kedua, lanjut dia, jumlah pemilih di Sulut sangat kecil ketimbang pemilih di Pulau Jawa atau di Sumatera.

Kondisi ini, beber Liando, kerap membuat Sulut tidak menjadi sasaran para capres mencari suara.

Dikatakan, pemilih Sulut hanya 1.856.040 pada DPT Pemilu 2019.

Ini jauh lebih kecil ketimbang, Sulawesi Selatan dengan 5.972.161 pemilih, terlebih Jawa barat  dengan 32.636.846.

“Jadi jika capres ingin menang, sasaran mendulang suasara di daerah yang banyak pemilih. Di Sulut kecil sekali. Jadi tidak mungkin Sulut menjadi sasaran para calon mendapatkan dukungan,” terangnya.

Liando menambahkan, Pilpres 2019, Joko Widodo tidak pernah menjadwalkan kampanye di Sulut.

“Kemungkinan besar karena itu tadi, jumlah pemilih kecil,” tandasnya.

(Alfrits Semen)

 

Komentar