Sikap Netral RI Dinilai Mampu Mengantar Jadi Macan Asia!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Konsistensi Indonesia dalam mempertahankan posisi netral di tengah ketegangan global, khususnya konflik antara Iran dan Israel, dinilai membuka peluang besar bagi Indonesia untuk tampil sebagai kekuatan utama di kawasan Asia.

Menurut analis politik dari Citra Institute, Efriza, langkah Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan pentingnya jalur diplomatik dalam penyelesaian konflik Timur Tengah dalam forum internasional di Rusia telah mempertegas arah kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

“Presiden Prabowo tidak berpihak pada salah satu pihak yang bertikai. Sebaliknya, ia menyerukan deeskalasi dan solusi damai. Ini sejalan dengan tradisi diplomasi Indonesia yang mengedepankan dialog,” ungkap Efriza, Rabu, 25 Juni 2025.

Sebagai lulusan program magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS), Efriza menjelaskan bahwa sikap ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Dalam Pasal 4, ditegaskan bahwa Indonesia menjalankan politik luar negeri secara kreatif, aktif, dan antisipatif.

“Presiden Prabowo bukan hanya konsisten secara prinsip, tapi juga telah menjalankan arah kebijakan luar negeri sesuai kerangka hukum nasional,” ujarnya.

Ia menambahkan, pendekatan netral namun vokal yang ditunjukkan Indonesia melalui Prabowo berpotensi menjadi panutan bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dengan tetap menjaga jarak dari konflik dan sekaligus menyuarakan perdamaian secara tegas, Indonesia dianggap memiliki posisi yang unik dan berpengaruh di tingkat kawasan.

“Gaya kepemimpinan Prabowo menunjukkan karakter yang kuat. Ia bersikap netral tetapi berani bersuara lantang untuk perdamaian. Ini menciptakan kesan bahwa Indonesia tampil sebagai pelindung stabilitas regional,” tutur Efriza.

Ia menilai, karakter seperti inilah yang perlahan membentuk citra Indonesia sebagai kekuatan strategis baru di Asia — bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga diplomasi dan moralitas global.

“Dengan konsistensinya, Indonesia bisa menjadi pilar utama ASEAN dan menjelma sebagai ‘macan Asia’ yang bukan sekadar kuat, tapi juga dihormati karena komitmennya pada perdamaian dunia,” pungkasnya.

Komentar