Dia bilang karena track-record-nya. Ada tiga hal, pertama Ridwan Kamil berpengalaman sebagai walikota (Bandung), kedua berpengalaman sebagai gubernur (Jawa Barat), dan ketiga ditunjang oleh ilmu yang dimiliki, ia arsitek lulusan ITB dan urban-design dari Berkeley.
Jelaslah sudah kemana arah dukungan Jokowi. Ridwan Kamil di Jakarta dan Akhmad Luthfi di Jawa Tengah, keduanya dari eksponen Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ini koalisi yang dibentuk untuk melanjutkan kerja-kerja baik Jokowi.
Singkat kata, paslon yang di-endorse oleh Koalisi Indonesia Maju di setiap provinsi dan kabupaten/kota adalah untuk memastikan keberlanjutan dari kerja-kerja baik Jokowi.
Sekaligus menciptakan sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Sekedar mengingatkan, konsep sinergi itu punya efek multiplikasi yang eksponensial.
Sekarang kita sudah dengar sendiri bahwa dengan tegas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan kerja Jokowi.
Bahkan dari sejak kampanye pilpres kemarin mereka telah terang-terangan mencanangkan tema: Keberlanjutan. Akhirnya berhasil memenangkan pilpres, artinya rakyat menyetujuinya. Ini pun sinkron pula dengan approval-rating Jokowi yang tetap tinggi sampai purna tugas.
Dan sekarang Presiden Prabowo akan berupaya keras untuk mempercepat semuanya. Ini bisa kita baca dalam bukunya “Paradoks Indonesia”.
Prabowo sedang menyiapkan generasi emas dengan program makan bergizi gratis yang bakal dilakukan secara massif dan sesegera mungkin. Melanjutkan pembangunan IKN yang telah menjadi simbol pembangunan yang Indonesia Sentris, yang merata ke seluruh Indonesia. Mengejar para koruptor sampai ke Antartika.
Mari kita satukan barisan, memanfaatkan peluang di masa jendela kesempatan (window of opportunity) yang singkat – cuma sekitar 20 tahun – untuk menjelang Indonesia Emas 2045.
Mari dukung Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Serentak 2024, demi Indonesia Maju. Jokowi ada disini.
Jakarta, Senin 18 November 2024
Andre Vincent Wenas,MM,MBA., pemerhati masalah ekonomi dan politik, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.
Komentar