Titiek Soeharto Soroti Kesiapan Bulog Serap Gabah Petani di Tengah Panen Raya

JurnalPatroliNews – Jakarta – Anggota DPR RI dari Komisi IV, Siti Hediati Hariyadi Soeharto, mengutarakan keprihatinannya atas kesiapan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap hasil panen raya padi dari para petani.

Titiek Soeharto, sapaan akrabnya, menegaskan pentingnya penanganan hasil panen secara profesional. Ia mengingatkan Bulog agar menjaga kualitas gabah yang dibeli dari petani, apalagi pembelian dilakukan menggunakan anggaran negara.

“Sayangnya, kami melihat Bulog belum sepenuhnya siap untuk melaksanakan tugas penyerapan gabah yang telah ditugaskan langsung oleh Presiden Prabowo,” ujarnya dengan nada kecewa dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

Ia menambahkan, kendati pemerintah telah menetapkan harga beli gabah Rp6.500 per kilogram, tetapi jika Bulog tak memiliki kesiapan infrastruktur dan gudang penyimpanan yang memadai, maka seluruh proses bisa terganggu dan merugikan petani.

“Sudah menggunakan dana rakyat, tapi kalau sistem pendukung di lapangan belum memadai, ini jadi masalah,” tegas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Titiek juga memastikan bahwa Komisi IV DPR akan kembali memanggil Bulog untuk meminta penjelasan langsung, terutama mengenai kapasitas gudang dan strategi penyerapan dalam masa panen raya yang berlangsung saat ini.

“Kita akan minta Bulog bertanggung jawab soal kesiapan mereka,” tutupnya.

Di sisi lain, data terbaru menunjukkan bahwa stok cadangan beras pemerintah saat ini mencapai rekor tertinggi dalam lebih dari lima dekade. Per 4 Mei 2025, stok beras yang tersimpan di gudang Bulog telah menembus angka 3,5 juta ton.

Pencapaian ini tergolong luar biasa, mengingat hanya empat bulan sebelumnya, stok beras masih di kisaran 1,7 juta ton. Dalam waktu singkat, tanpa perlu impor, cadangan beras nasional berhasil melonjak lebih dari 100 persen — menjadi peningkatan tercepat sepanjang sejarah dalam 57 tahun terakhir.

Komentar