JurnalPatroliNews – Jakarta – Gelombang kritik mengemuka terkait surat yang dikirim Forum Purnawirawan TNI kepada DPR/MPR yang berisi permintaan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Surat tersebut dianggap tidak memiliki pijakan hukum yang kuat dan dinilai hanya merupakan manuver politik.
Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menanggapi surat tersebut dengan nada tegas. Ia menilai surat itu tidak layak diproses secara serius karena tak memuat dasar konstitusional yang sah. “Isi suratnya tidak berbobot. Hanya opini tanpa landasan hukum yang jelas. Bahkan, cenderung dibuat-buat,” ujar Semar saat memberikan pernyataan kepada media.
Menurut Semar, hingga saat ini tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Gibran. Ia menegaskan bahwa Gibran masih memenuhi seluruh syarat sebagai wakil presiden, baik secara etika, hukum, maupun konstitusi. “Tidak ada perbuatan tercela, tidak ada pelanggaran hukum. Jadi, tidak ada alasan sah untuk menurunkannya dari jabatan,” lanjutnya.
Lebih jauh, Semar juga menyinggung sejumlah tokoh di balik surat tersebut. Salah satunya adalah Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang dikenal sebagai pendukung pasangan calon presiden lain pada Pilpres 2024. Semar melihat adanya kepentingan politik terselubung di balik surat tersebut yang dapat merusak kestabilan pemerintahan saat ini.
“Ada kesan bahwa ini bukan murni persoalan hukum atau tata negara, tetapi lebih kepada ketidakpuasan politik. Ini berbahaya bagi keberlangsungan demokrasi,” ucap Semar.
Ia juga mengungkap bahwa tokoh senior seperti Try Sutrisno, yang sebelumnya terlihat mendukung gerakan serupa, kali ini memilih tidak menandatangani surat tersebut. “Saya pikir Pak Try mulai melihat bahwa langkah ini keliru. Mungkin beliau sudah mempertimbangkan dampak lebih luasnya terhadap stabilitas bangsa,” ujar Semar.
Sebagai tokoh aktivis 98, Semar mengingatkan agar elite politik maupun kelompok sipil tidak memperuncing situasi dengan isu-isu yang memecah belah. “Bangsa ini tengah menghadapi banyak tantangan, mulai dari ekonomi, sosial, hingga global. Jangan menambah beban dengan membuat keributan yang tak perlu,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa Rampai Nusantara akan tetap berada di belakang pemerintahan Prabowo-Gibran dan akan berdiri menghadapi segala upaya yang mengganggu jalannya pemerintahan. “Kepentingan rakyat dan bangsa harus lebih diutamakan daripada ambisi politik pribadi,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Semar menyampaikan pesan untuk Wakil Presiden Gibran agar tetap tenang dan fokus pada tugas kenegaraan. “Tidak usah terganggu dengan hal-hal seperti ini. Yang penting adalah tetap bekerja demi kemajuan bangsa. Anggap saja ini angin lalu dari segelintir orang yang belum bisa move on dari pemilu,” pungkasnya.
Komentar