JurnalPatroliNews – Puncak Papua – Tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua Pegunungan yang berupa ritual memasak bersama-sama warga satu daerah yang bertujuan untuk bersyukur, kelulusan, bersilaturahmi (mengumpulkan sanak saudara dan kerabat, menyambut kebahagiaan seperti kelahiran, perkawinan adat, penobatan kepala suku atau pemberian penghargaan kepada seseorang yang penting), Tradisi bakar batu umumnya dilakukan oleh suku pedalaman/pegunungan, seperti di Lembah Baliem, Lanny Jaya, Nduga, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang.
Bakar batu kemudian menjadi simbol kebersamaan bagi masyarakat Papua dan menjadi tradisi pemberian penghargaan kepada seseorang yang dianggap penting. Semangat kebersamaan pada bakar batu dapat ditemukan di beberapa hal seperti proses pembuatannya yang harus melibatkan banyak orang dan makan hidangan bersama. Seperti halnya yang dilaksanakan oleh masyarakat Suku Damal Mayuberi bersama Satgas 300 Siliwangi.
“Kami menyadari besarnya rasa persaudaraan dan perhatian yang diberikan masyarakat Mayuberi Papua kepada satgas kami, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat suku Damal di Mayuberi, Ilaga Utara atas penghargaan “DANGMAGAI” yang diberikan kepada saya dan berharap persaudaraan antara masyarakat dan Satgas 300 dapat terus terjalin kedepannya.” Ucap Dansatgas 300/Siliwangi Letkol Inf Afri Swandi Ritonga Kogoya Dangmagai S.IP dalam rilis tertuisnya di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Sabtu, (10/02/2024).
Dalam acara bakar batu ini Dansatgas Mobile 300 Siliwangi Letkol Inf Afri Swandi Ritonga S.IP dianugerahi gelar kehormatan “DANGMAGAI” sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih masyarakat Suku Damal Mayuberi, Ilaga Utara kepada satgas 300 Siliwangi yang telah memberikan banyak kontribusi dalam membantu kehidupan masyarakat. Pemberian gelar “DANGMAGAI” ini langsung disematkan oleh Kepala suku Damal Ilaga Utara Bapak Yarinus yang juga disaksikan oleh Bapak Kepala Suku Besar Damal Kabupaten Puncak dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya. “DANGMAGAI” berasal dari dua etnik keluarga yaitu “DANG” dan “MAGAI” yang dijadikan satu etnik “DANGMAGAI” yang berarti etnik/ras tertinggi suku Damal di Ilaga Utara.
Komentar