Tidak hanya itu, Analis PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan M. Ikhsan memaparkan materi tentang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 716 untuk Laut Sulawesi – Sulu.
Sesi seminar yang menghadirkan ketiga narasumber tersebut, dimoderatori oleh Dosen Universitas Mercu Buana M. Syah Irsan, S.E., M.Si., dan mengalir dengan diselingi pertanyaan dan saran produktif dari peserta Rakernis.
Belum selesai disitu, Direktur Strategi Keamanan Laut Bakamla RI Laksma Bakamla Joko Sutrisno, M.Si(Han) menyatakan bahwa pengaturan penjagaan keamanan laut pada Tri Border Area cenderung memiliki kompleksitas tinggi. “Pengamanan Tri Border Area cukup kompleks karena berkaitan dengan kolaborasi antar aparat penegak hukum di tiga negara”, ucap Laksma Bakamla Joko Sutrisno dalam sambutannya.
“Menghadapi tantangan yang ada, kolaborasi menjadi kata kunci dalam upaya penanggulangan acaman yang mungkin terjadi”, lanjutnya. Diharapkan langkah-langkah pengamanan terbaik didapatkan dari kegiatan Rakernis ini.
“Dalam wadah Rakernis ini, diharapkan para peserta dapat memberikan pandangan umum secara komprehensif terkait situasi Keamanan laut, dan juga bentuk kolaborasi yang dapat diimplementasikan dalam mewujudkan stabilitas keamanan laut”, ujar Laksma Bakamla Joko Sutrisno mengakhiri sambutannya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian paparan Rekam Jejak Perjalanan Penyusunan Rumusan Strategi oleh Tim Sub Direktorat Perumusan Strategi Bakamla RI. Penyampaian pandangan umum juga disampaikan oleh seluruh peserta Rakernis yang hadir, yang meliputi perwakilan instansi penegak hukum di laut. Penyampaian pandangan dan usulan yang membangun marak disampaikan baik secara daring maupun luring, yang menjadi penutup kegiatan Rakernis di hari pertama.
Komentar