Pengakuan ini mendapat pujian dari Asian Taekwondo Union (ATU) yang menilai kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan acara sangat baik. ATU bahkan menyatakan keyakinannya untuk kembali mempercayakan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan internasional di masa mendatang.
Dalam perolehan medali, Indonesia meraih delapan medali emas, sepuluh perak, dan 29 perunggu, diikuti oleh Hongkong dengan tujuh emas, empat perak, dan empat perunggu. Korea menyusul di posisi ketiga dengan enam emas, satu perak, dan satu perunggu, sementara Malaysia membawa pulang lima emas, tiga perak, dan lima perunggu.
Pakistan dan Kazakhstan juga mencatatkan prestasi dengan masing-masing tiga emas, sementara Singapura mueraih dua emas, dua perak, dan empat perunggu. Beberapa negara lainnya seperti Filipina, India, Nepal, Jepang, Uzbekistan, serta Wallis dan Futuna Islands juga turut berpartisipasi dan berhasil membawa pulang medali.
Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi dunia Taekwondo Indonesia dan menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kancah olahraga internasional. Komitmen Letjen TNI Richard Tampubolon dalam memajukan Taekwondo di Indonesia terlihat semakin jelas, baik melalui prestasi yang diraih maupun dalam penyelenggaraan event-event internasional yang berkelas dunia. (Dispenad)
Komentar