Jelang HUT Ke-5 Kodam XVIII/Kasuari, Pangdam Lepas Ratusan Tukik di Desa Minyumfoka

JurnalPatroliNews – Manokwari.- Dalam rangka memperingati HUT ke-5 Kodam XVIII/Ksuari, berbagai kegiatan dilaksanakan Kodam, salah satunya ikut melestarikan alam dengan melepas ratusan bibit penyu (Tukik) di Desa Minyumfoka, Distrik Manokwari Utara, Papua Barat, Sabtu (18/12/2021).

Kegiatan tersebut melibatkan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han)., didampingi Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, Ny. Ade Nyoman Cantiasa dan pejabat Kodam dan pengurus persit lainnya.

Melalui kegiatan ini Pangdam berterimakasih kepada Parjurit Kasuari karena dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tetap dicintai oleh seluruh masyarakat di wilayah Papua Barat.

“Saya banyak mendengar masukan dari para tokoh masyarakat, dari Babinsa, Danramil, bahwa komunikasi diantara kita semua baik sekali untuk itu saya minta ini terus dijaga karena TNI berasal dari rakyat,” ucapnya.

Ia menambahkan terdapat tujuh jenis Tukik yang dikenal dimana enam diantaranya ada di Indonesia yaitu di Papua Barat sehingga perlu dilestarikan.

Di Manokwari 4 jenis tukik diantaranya 1 jenis Tukik sisik, 2 tukik lekang, 3 hijau dan lainnya jenis tukik belimbing.

“Dengan adanya tempat palestarian kita ini, mudah-mudahan kita bisa merawat kedepan untuk anak cucu kita, jangan sampai hilang karena penyu ini sangat penting bagi kelestarian alam”ujarnya.

Selain itu, tak lupa Pangdam juga memohon doa restu kepada seluruh masyarakat Papua semoga Kodam XVIII/Kasuari semakin jaya, sukses.

“Semoga Kodam Kasuari semakin dicintai oleh rakyat dalam melaksanakan tugas, pembinaan teritorial dan membangun tanah Papua Barat ini lebih maju, aman dan sejahtera,” kata Pangdam.

Sementara itu, Nataniel Merino selaku Kepala Kampung menyampaikan rasa terimaksihnya kepada TNI lebih khusus kepada Pangdam Karena membantu meyediakan 1 buah bak penampung tukik yang bisa di menampung 700 sampai dengan 800 ekor.

“Kerjasama yang baik diantara kita semua, khusus kepada bapak Babinsa yang selalu bersama kami setiap harinya mulai dari pagi sampai dengan malam kami juga ucapkan terimakasih atas bantuannya” ujarnya

Ia mengatakan, selama ini kendala yang dihadapi dalam melestarikan, menjaga dan melindungi penyu ini salah satunya pergantian air. Dalam kurun waktu satu bulan bisa empat kali mengganti air secara manual dari pantai sampai ke bak penampungan dan menguras tenaga, sehingga dibutuhkan lebih banyak bak penampungan.

Komentar