JurnalPatroliNews – Jakarta – TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui Dinas Sejarah Angkatan Laut (Disjarahal), yang dipimpin oleh Kepala Disjarahal Laksamana Pertama TNI Dr. Hariyo Poernomo, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., M.Han, telah ikut serta dalam pembukaan Kongres Sejarah Militer Dunia Ke-49 (XLIX Congress of The International Commission of Military History) di Military University Institute, Lisbon, Portugal.
Kongres yang dibuka pada Senin (2/9) ini mengusung tema “Intervensi Militer dan Transisi Politik Sejak Awal Abad Ke-18 Hingga Sekarang.”
Acara bergengsi yang berlangsung dari 1 hingga 7 September 2024 ini dihadiri oleh delegasi dari 31 negara, termasuk militer dan akademisi di bidang sejarah militer. Menteri Pertahanan Portugal, Nuno Melo, membuka kongres ini dengan sambutan yang mengapresiasi kehadiran semua delegasi.
Dalam pidatonya, Melo menyampaikan harapan bahwa kongres ini akan membahas isu-isu sejarah militer dari berbagai negara dan memberikan manfaat signifikan bagi pengembangan pengetahuan sejarah militer global.
Laksamana Pertama TNI Dr. Hariyo Poernomo, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa partisipasi TNI AL dalam kongres ini bertujuan tidak hanya untuk bertukar pikiran tetapi juga untuk memperkuat relasi internasional Indonesia, khususnya dalam bidang sejarah militer.
“Kegiatan kongres ini merupakan kesempatan berharga untuk memperkaya pengetahuan sejarah militer dunia, yang bisa menjadi bahan masukan untuk diplomasi bangsa dalam menghadapi berbagai permasalahan,” ujar Poernomo.
Partisipasi TNI AL dalam kongres ini juga mencerminkan komitmen dalam meningkatkan diplomasi TNI AL, sejalan dengan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan diplomasi TNI AL guna memastikan stabilitas kawasan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia TNI AL, dan memperkuat reputasi baik TNI AL serta nama bangsa Indonesia di kancah internasional.
Kongres Sejarah Militer Dunia ini diharapkan dapat membuka banyak perspektif baru dan memperkaya khazanah pengetahuan sejarah militer, memberikan kontribusi positif bagi hubungan internasional dan diplomasi Indonesia.
Komentar