Legawa Akui Kualitas Irene Kharisma, Dewa Kipas Terhempas di Tiga Babak, Ini Alasannya!

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Dewa Kipas dengan legawa mengakui kualitas Irene Kharisma. Dalam duel catur yang berlangsung di studio podcast Deddy Corbuzier, si pemilik nama asli Dadang Subur langsung kalah di tiga babak pertama.

Sempat ditawarkan bermain ke babak keempat, Dewa Kipas menolak dan mengakui kekalahannya. Terlebih, ia juga memuji kualitas Irene Kharisma.

Laga persahabatan ini menjadi ajang bagi publik untuk melihat kualitas dari Dewa Kipas. Akan tetapi, lantas apa yang menyebabkan Dewa Kipas kandas?

Sesungguhnya, ada dua hal utama yang menjadi penyebab kekalahan Dewa Kipas. Apa itu?

1) Blunder

Sebagai informasi, duel ini turut dikomentari oleh GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica. Sementara, Hendry Jamal dari Percasi menjadi inspector laga ini. Ketiganya sepakat mengatakan bahwa blunder menjadi kartu mati bagi Dewa Kipas.

“Kedua belah pihak sangat berhati-hati, Pak Dadang [Subur] akhirnya keserimpet sendiri, blunder,” kata Hendry usai babak 1.

Selepas babak 2, GM Susanto mengkritisi sebuah momen pergerakan kuda Dewa Kipas. Itu ketika Dewa Kipas memajukan pionnya yang justru menjadi celah bagi Irene Kharisma lebih agresif.

“Sebenarnya kesalahan yang fatal tadi harusnya kuda f2 aja setelah diusir h5 itu. Tapi, Pak Dadang blunder f5 dikasih pionnya malah membantu Irene untuk melakukan serangan,” terangnya.

2) Waktu pertandingan

Selepas laga, Dewa Kipas mengungkapkan alasan dirinya kalah. Ia mengaku tidak terbiasa dengan tipe duel catur cepat 10 menit karena biasa membutuhkan waktu berpikir yang panjang.

“Saya kan enggak biasa main 10 menit, biasa main partai. Sehingga, saya ada blunder. Pertama, bikin blunder, terus blunder lagi, ya blunder semua ini,” tuturnya sambil tertawa.

Dia mengatakan, kemenangan-kemenangan yang biasa diraihnya adalah di laga partai dengan memanfaatkan blunder lawan. Kalau dalam tempo 10 menit, yang terjadi malah sebaliknya, itu membuatnya tidak tenang dan akhirnya membuat blunder.

(*/lk)

Komentar