Google Gandeng Perusahaan Nuklir untuk Penuhi Kebutuhan AI

Diperkirakan kebutuhan energi pusat data di AS akan meningkat tiga kali lipat antara 2023 dan 2030. Menurut Goldman Sachs, hal ini akan membutuhkan tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 47 gigawatt, yang kemungkinan besar akan dipenuhi oleh energi gas alam, angin, dan matahari.

Meskipun Kairos Power telah menandatangani kontrak dengan Google, mereka masih perlu mendapatkan persetujuan penuh dari Komisi Pengaturan Nuklir AS (NRC) serta izin dari lembaga lokal terkait, sebuah proses yang diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun.

Pada akhir tahun lalu, Kairos baru mendapatkan izin konstruksi dari NRC untuk membangun reaktor demonstrasi di Tennessee.

Menurut Scott Burnell, juru bicara NRC, “NRC siap meninjau permohonan reaktor baru dengan efisien dan tepat waktu.”

Reaktor modular kecil ini dirancang untuk lebih kecil daripada reaktor tradisional, dengan komponen yang diproduksi di pabrik dan bukan di lokasi untuk menekan biaya pembangunan.

Namun, para kritikus berpendapat bahwa meskipun teknologi ini menjanjikan, reaktor modular kecil mungkin tidak bisa mencapai skala ekonomi yang diinginkan, dan mereka tetap menghasilkan limbah nuklir yang memerlukan penanganan khusus.

Hingga kini, Amerika Serikat masih belum memiliki solusi jangka panjang untuk penyimpanan akhir limbah nuklir.

Komentar