Krisis Air Global, Bumi Terancam Kekeringan Semakin Buruk!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Di tengah krisis iklim yang semakin parah, penggunaan AI generatif semakin memperburuk situasi dengan biaya energi dan sumber daya yang sangat besar. Pengaruh negatif terhadap lingkungan, seperti kekeringan, diperkirakan akan semakin memburuk.

Pusat data yang melatih dan menyimpan model AI generatif membutuhkan jumlah air yang sangat besar untuk proses pendinginan, mencapai jutaan galon per tahun. Sebagai contoh, fasilitas data Microsoft di Goodyear, Arizona, diperkirakan akan menggunakan 56 juta galon air minum setiap tahunnya.

Menurut laporan Wired, cara pusat data membuang air bahkan lebih boros dibandingkan dengan cara rumah tangga yang membiarkan keran tetap menyala.

Shaolei Ren, seorang peneliti AI di UC Riverside, mengungkapkan bahwa air yang tersedia untuk digunakan manusia sangat terbatas, hanya air tawar permukaan dan air tanah. Pusat data hanya menguapkan air ke udara, bukan mengonsumsi air tersebut.

“Sebuah pusat data mengambil air dari perusahaan utilitas, dan mereka menguapkan air tersebut ke langit, ke atmosfer,” jelasnya.

Air yang diuapkan tidak akan kembali ke Bumi selama satu tahun lagi. Jika situasi ini terus dibiarkan tanpa upaya penanggulangan, krisis kekeringan yang lebih parah bisa mengintai di masa depan.

Komentar