JurnalPatroliNews – Jerman – Produsen mobil listrik asal China, BYD, mencatat hasil penjualan yang kurang memuaskan di Jerman, dengan hanya berhasil menjual 218 unit mobil pada bulan Agustus.
Menurut laporan Nikkei Asia pada Sabtu (7/9), angka penjualan tersebut menurun dari 240 unit pada Juli, memberikan BYD pangsa pasar hanya 0,1 persen di pasar mobil terbesar di Eropa.
Hal ini terjadi tak lama setelah BYD mengumumkan pembelian distributornya di Jerman, Hedin Electric Mobility, dengan harapan memperluas jaringan penjualannya. Namun, para ahli memiliki pandangan yang beragam terkait langkah tersebut.
Uli Kaiser, presiden Asia-Pasifik di e.Volution, produsen kendaraan listrik asal Jerman, menyebut akuisisi ini dapat memberikan BYD kendali lebih baik atas operasinya di Jerman.
“BYD dikenal suka mengendalikan seluruh proses produksi dan penjualan secara mandiri,” jelas Kaiser. Ia juga menambahkan bahwa BYD mungkin meragukan kemampuan Hedin yang berbasis di Swedia untuk menangani pasar Jerman dengan efektif.
Di sisi lain, beberapa analis berpendapat BYD masih berjuang menemukan strategi pemasaran yang tepat di pasar Eropa. Ferdinand Dudenhoeffer, direktur Pusat Penelitian Otomotif di Bochum, Jerman, menyatakan bahwa BYD tampaknya kurang memiliki pendekatan pemasaran yang efektif.
“Mereka menyadari keterlambatan mereka di pasar, sehingga melakukan kampanye-kampanye individu seperti menjadi sponsor Euro 2024, dan kemudian membeli Hedin untuk mencoba memperbaiki situasi,” kata Dudenhoeffer. Namun, ia tetap skeptis terhadap potensi kesuksesan BYD.
Komentar