Rahasia Terungkap! Alasan di Balik Akuisisi Twitter Oleh Elon Musk

JurnalPatroliNews – AS – Elon Musk membeli Twitter pada tahun 2022 telah membuat kejutan di kalangan pengamat media sosial. Akuisisi senilai US$44 miliar ini tidak hanya menandai langkah besar bagi Musk tetapi juga menghadirkan sejumlah kontroversi yang tidak terduga.

Setelah proses akuisisi selesai, berbagai masalah mulai muncul. Mulai dari rencana PHK massal hingga keputusan untuk mengganti nama Twitter menjadi X.

Buku terbaru yang berjudul Battle for the Bird, yang diterbitkan oleh Bloomberg, menyoroti detail-detail menarik tentang pengambilalihan Twitter oleh Musk. Buku ini mengungkapkan bahwa alasan pribadi Musk memainkan peran kunci dalam keseluruhan proses akuisisi tersebut.

Meskipun Musk menyebut “kebebasan berpendapat” sebagai alasan utama di balik pembelian Twitter, bukti menunjukkan bahwa dia secara aktif mencoba untuk membungkam suara-suara yang berselisih dengannya, bahkan sebelum dia menjadi CEO platform tersebut.

Sebagai contoh, akun Twitter @elonjet yang melacak pergerakan jet pribadi Musk menjadi sorotan. Musk, yang pada awalnya membeli saham di Twitter pada Januari 2022, terganggu dengan akun tersebut. Meskipun Musk pada awalnya tidak berhasil meminta CEO Twitter saat itu, Agrawal, untuk menutup akun tersebut, akhirnya setahun kemudian, Musk melarang @elonjet beroperasi di Twitter.

“Musk juga gagal mengajukan petisi kepada Agrawal [CEO Twitter pada saat itu] untuk menghapus akun Twitter yang melacak pesawat pribadinya,” tulis buku tersebut, dikutip dari QZ, Selasa (13/2/24)

Ketegangan antara Musk dan Sweeney mencerminkan dinamika yang kompleks di balik motivasi Musk. Meskipun Musk menekankan pentingnya kebebasan berpendapat, keinginannya untuk mengendalikan apa yang dia anggap sebagai gangguan terhadap privasinya tampak lebih kuat.

Akuisisi Twitter oleh Musk memang penuh dengan paradoks. Meskipun di satu sisi mencerminkan komitmen Musk terhadap kebebasan berpendapat, di sisi lain, itu juga menunjukkan ambisi besar dan keinginan untuk mengendalikan ruang media sosial.

Keseluruhan proses akuisisi ini tidak hanya menarik perhatian publik tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang fokus Musk pada proyek-proyek lainnya seperti Tesla, SpaceX, dan xAI.

Komentar