Bagi saya minuman Cendol ada jauh lebih enak daripada minuman Wein yang senilai satu juta AS$ sebotol, atau Wein yang pernah di simpan selama 400 hari di pesawat luar angkasa ISS.
Sehingga Wein itu menjadi mahal harganya, karena punya dongengnya yang super menarik, jadi bukan berdasarkan dari rasanya minuman itu sendiri.
Namun apakah Anda tahu bahwa Cendol telah dinobatkan salah satu minuman terenak versi CNN pada 2018.
Cendol hanya merupakan minuman daerah yang berasal dari Jawa Barat sedangan nama Cendol diserap dari bahasa Sunda, yakni kata ‘Jendol”.
Nama jendol merujuk pada sensasi saat mengonsumsi Cendol, terasa seperti jendolan yang dirasakan di dalam mulut. Cendol juga lebih dikenal dengan nama Es Dawet walaupu keduanya serupa tapi tak sama.
Perbedaan Cendol dan Dawet hanya dari bahannya, Cendol dari tepung hunkwe atau tepung kacang hijau. Sedangkan Dawet dari tepung beras atau tepung beras ketan.
Tekstur Cendol sendiri sebenarnya lebih kenyal dibandingkan dengan Dawet. Cendol juga memiliki ukuran yang lebih kurus atau kecil dibanding Dawet.
Dalam versi lainnya, dawet yang paling terkenal dari kota di Jawa Tengah ini adalah Dawet Ireng berarti Hitam, berarti es dawet ini tidak berwarna hijau melainkan hitam. Dawet Ireng berasal dari desa Butuh, Purworejo, Jawa Tengah.
Jika warna hijau Cendol berasal dari daun suji, maka warna hitam Dawet Ireng ini berasal dari abu bakar jerami yang dicampur air sehingga berwarna hitam. Air ini digunakan sebagai pewarna Dawet.
Berbeda dari Dawet Hijau, Dawet Ireng disajikan lebih banyak jumlahnya dibanding dengan kuah santan dan air gula. Es Dawet sering juga disebut sebagai Es Dawet Ayu.
Kabarnya, nama Dawet Ayu diberikan oleh Presiden Soeharto saat berkunjung ke Banjarnegara. Soeharto mendapat sajian dawet Banjarnegara yang diantarkan oleh seorang perempuan cantik (Ayu).
Melihat kecantikan sang pembuat Dawet, Soeharto kemudian menyarankan agar Dawet tersebut diberi nama Dawet Ayu.
Mang Ucup
Menetap di Amsterdam, Belanda
Komentar