Pantai Burung Mandi, Wisata Nan Unik di Pulau Belitong

JurnalPatroliNews – Kepulauan Bangka Belitung memang menyajikan wisata pantai dengan keindahan dan keunikan tersendiri. Banyak pantai di kepulauan tersebut dinamakan dengan nama unik.

Seperti, Pantai Tanjung Ular, Pantai Tikus. Satu lagi ada yang namanya unik adalah Pantai Burung Mandi.

Menurut cerita, di pantai ini banyak sekali burung yang sedang mandi. Masyarakat lokal menyebut, ada 2 asal usul legenda mengenai nama pantai ini hingga dijuluki atau dinamakan Pantai Burung Mandi.

Disebut Pantai Burung Mandi karena emang dulu di pantai ini banyak burung yang datang. Kawanan tersebut seperti mandi di tepi pantai.

Disebut Pantai Burung Mandi karena pantai ini dekat dengan Gunung Burung Mandi.
Letaknya ada di Desa Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), areanya berjarak hampir 20 kilometer dari Manggar, ibu kota Beltim atau sekitar 70 kilometer dari Bandara H.AS Hanandjoeddin.

Disebutkan, objek wisata Belitung atau Belitong yang satu ini sudah dikenal sejak Belanda pertama kali mendirikan pusat penambangan timah di desa Damar, desa terdekat dari Burung Mandi. Tak heran, jika sudah banyak paket-paket tur yang menyelipkan si Pantai Burung Mandi ke dalam list itinerary-nya.

Pantai ini disebut juga sebagai Ancol-nya Belitung, Pantai Burung Mandi memiliki pasir yang putih layaknya pantai-pantai Belitung lainnya. Menariknya, pengunjung tidak bisa melihat batu-batu granit yang biasanya menjadi ciri khas di Belitung.

Di pantai ini, pengunjung bisa bersantai dan berteduh di bawah pohon-pohon pinus laut yang berjejer seolah-olah menjadi pembatas antara pantai dan daratan.

Selain itu, pantai ini merupakan satu-satunya di Belitung yang memiliki latar belakang gunung. Disebut mirip kawasan Pantai Anyer atau Carita di Banten yang memiliki latar gunung Anak Krakatau.

Sebelum ke pantai bisa pengunjung juga busa singgah di sebuah Vihara bersejarah persis sebelum masuk kawasan.

Tempat ibadah ini juga sering dikunjungi penganut ajaran Budha dan orang-orang yang ingin meramal nasib. Vihara ini juga menarik untuk dijadikan objek foto karena dibangun persis di atas sebuah batu granit besar.

Ketika pengunjung memasuki kawasan pantai, akan disambut oleh tugu dua ekor burung yang menyampaikan ucapan ‘selamat datang’.

Selain bersantai dan menikmati pemandangan sekitar yang indah juga kapal nelayan yang menjadi latar belakang, pengunjung juga bisa sekaligus menikmati segarnya buah kepala yang dijajakan di warung pinggir pantai. (travelingyuk)

Komentar