Oleh: Andre Vincent Wenas
JurnalPatroliNews – Jakarta – Keberlanjutan, adalah tema besar yang diusung Prabowo-Gibran dalam kampanye pilpres lalu dan telah membawa kemenangan. Tema ini yang dipilih mayoritas rakyat untuk jadi panduan dalam memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.
Untuk itu kita perlu sejenak (in retrospect) meluangkan waktu merefleksikan “Nawa Cita” program periode pertama Presiden Joko Widodo (bersama wakilnya Jusuf Kalla) dan dilanjutkan dengan “5 Visi Indonesia” pada periode kedua Jokowi (bersama Maruf Amin). Untuk kemudian bakal dilanjutkan dengan Asta Cita oleh Prabowo-Gibran.
Jangan dilupakan, di tahun 2019 dunia diterpa pandemi global Covid-19, yang mengakibatkan ekonomi dunia mengalami stagnasi. Tapi faktanya Indonesia akhirnya bisa keluar dari krisis itu dengan selamat. Walaupun residu pandemi global itu masih perlu mitigasi.
Jokowi-JK merancang sembilan agenda prioritas yang disebut Nawa Cita. Program ini digagas pada periode 2014-2019 untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Isinya:
- Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
- Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
- Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
- Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program “Indonesia Pintar”. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah.
- Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
- Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
- Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
- Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Pada periode kedua kepimpinannya, Presiden Joko Widodo mencanangkan 5 Visi Indonesia, tanpa menafikan 9 program dalam Nawa Cita. Di tengah dinamika global dimana fenomena perubahan yang cepat, berisiko, kompleks dan penuh kejutan, kita kerap harus melakukan rekalkulasi kebijakan. Adaptif dan adoptif jadi penting diperhatikan.
Komentar