Trump Memimpin Sementara dengan 216 Suara Elektoral, Kamala Terus Mengejar dengan Kemenangan California

JurnalPatroliNews – Jakarta –Pemilu presiden Amerika Serikat 2024 memasuki babak sengit, dengan Donald Trump saat ini unggul sementara dengan 216 suara elektoral, sedangkan Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat, mengumpulkan 193 suara elektoral.

Meski Trump memimpin, persaingan semakin ketat, terutama setelah Kamala meraih kemenangan penting di California, negara bagian dengan suara elektoral terbesar.

California, yang memiliki 54 suara elektoral, menjadi kemenangan krusial bagi Kamala. Negara bagian ini sebelumnya dimenangkan oleh Joe Biden dalam pemilu 2020, dan kali ini kembali memberikan dorongan besar bagi kandidat Partai Demokrat.

Dengan kemenangan di California, Kamala berpeluang mengejar ketertinggalan dari Trump, yang membutuhkan total 270 suara elektoral untuk memastikan kemenangan.

Namun, Trump masih memimpin di sejumlah negara bagian kunci yang bisa menentukan hasil pemilu. Seperti dilansir FoxNews, Trump unggul tipis di enam negara bagian yang sangat krusial, yaitu Georgia, Michigan, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin.

Di Arizona, kedua kandidat berada dalam posisi imbang, masing-masing mengantongi 49 persen suara.

Di Georgia, persaingan semakin ketat dengan Trump memimpin 51,8 persen berbanding 47,2 persen untuk Kamala, namun baru 81 persen suara yang sudah dihitung.

Meski Trump memimpin lebih awal pada pemilu 2020, hasil akhirnya menunjukkan perubahan suara yang cukup signifikan dalam beberapa hari setelahnya. Analis CNN, John King, memperingatkan bahwa meskipun Kamala memiliki peluang untuk meraih kemenangan, semuanya bergantung pada sisa suara yang belum dihitung.

Meskipun Trump memimpin sementara, Kamala memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan, seperti yang terjadi pada pemilu 2020.

Dengan banyak suara yang masih harus dihitung, ketegangan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Semua mata kini tertuju pada hasil akhir dari beberapa negara bagian kunci yang bisa menentukan siapa yang akan memimpin Amerika Serikat selama empat tahun ke depan.

Komentar