Pemadaman Listrik Besar-besaran Landa Portugal dan Spanyol, Dugaan Serangan Siber Dibantah

JurnalPatroliNews – Dua negara Eropa, Portugal dan Spanyol, dilanda pemadaman listrik skala besar pada Senin (28/4). Meski sempat muncul dugaan adanya serangan siber, Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro membantah hal tersebut.

“Tidak ada bukti yang menunjukkan serangan siber sebagai penyebabnya,” ujar Montenegro, seperti dikutip dari Reuters.

Di Portugal, pasokan listrik perlahan kembali normal, termasuk di ibu kota Lisbon. Perusahaan pengelola energi Redes Energéticas Nacionais (REN) mengonfirmasi bahwa mereka telah memulihkan operasi di pembangkit listrik tenaga air, pembangkit termoelektrik, dan mengutamakan suplai ke fasilitas kesehatan.

Joao Conceicao dari REN menuturkan bahwa pemadaman ini kemungkinan dipicu oleh “fluktuasi tegangan besar” yang awalnya terjadi di Spanyol sebelum berdampak ke jaringan listrik Portugal.

Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengaku pihaknya masih belum mendapatkan kepastian terkait penyebab pasti insiden ini.

“Kami belum memperoleh informasi final mengenai alasan pemadaman ini,” kata Sanchez.

Merespons kondisi tersebut, Kementerian Dalam Negeri Spanyol menyatakan siap memberlakukan status darurat nasional di beberapa wilayah, termasuk Madrid, Andalusia, dan Extremadura. Pemerintah daerah di area terdampak meminta pusat untuk mengambil alih pengelolaan ketertiban umum.

Pemadaman listrik yang terjadi pada Senin malam tersebut menyebabkan berbagai gangguan serius, mulai dari terhentinya layanan kereta api dan penerbangan, hingga kemacetan parah di jalan-jalan utama.

Kepanikan pun melanda Madrid, di mana warga berbondong-bondong memborong kebutuhan pokok. Berbagai foto di media sosial memperlihatkan rak-rak toko yang kosong dan antrean panjang di kasir.

Kejadian semacam ini terbilang jarang di Eropa. Sebelumnya, insiden besar terakhir terjadi pada 2003 saat gangguan di jaringan listrik tenaga air antara Italia dan Swiss membuat seluruh Semenanjung Italia lumpuh selama hampir 12 jam. Kemudian pada 2006, kelebihan beban pada jaringan listrik Jerman juga memicu pemadaman listrik meluas hingga sebagian Afrika Utara.

Komentar