Indonesia Tegaskan Komitmen Global untuk Media Inklusif dan Aman bagi Jurnalis Perempuan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Fifi Aleyda Yahya, menegaskan dukungan kuat Indonesia terhadap pengembangan media yang menjunjung tinggi keberagaman, kesetaraan gender, serta perlindungan terhadap jurnalis perempuan.

Pernyataan tersebut disampaikan Fifi saat menghadiri Sidang ke-69 Biro Intergovernmental Council of International Programme for the Development of Communication (IPDC) yang digelar di Paris, Prancis, Kamis (19/6) waktu setempat.

“Menkomdigi Meutya Hafid, yang juga mantan jurnalis perempuan, sangat menaruh perhatian terhadap persoalan keselamatan dan perlindungan wartawan perempuan, terutama dalam konteks kerja jurnalistik yang penuh risiko,” ujar Fifi dalam keterangan pers yang diterima pada Jumat (20/6).

Sebagai Wakil Ketua IPDC Regional IV Asia-Pasifik untuk periode 2023–2027, Indonesia aktif mengambil peran strategis dalam forum internasional yang berada di bawah koordinasi UNESCO ini, khususnya dalam bidang komunikasi dan informasi.

Dalam kapasitasnya tersebut, Indonesia terlibat dalam peninjauan dan evaluasi atas puluhan proposal proyek media dan informasi dari berbagai negara yang diajukan untuk memperoleh dukungan dana dari IPDC. Per 18 Mei 2025, sebanyak 89 proposal telah diterima oleh Sekretariat IPDC.

Salah satu aspek utama yang menjadi perhatian Indonesia adalah memastikan bahwa proyek-proyek yang terpilih benar-benar memprioritaskan perlindungan terhadap kebebasan pers, terutama jurnalis perempuan dari kelompok rentan termasuk komunitas adat.

“Indonesia merasa perlu mengajukan perspektif kritis terhadap sejumlah usulan proyek media yang berpotensi mendapat pendanaan IPDC tahun 2025,” tegas Fifi.

Ia menambahkan, kiprah aktif Indonesia dalam IPDC UNESCO mencerminkan tidak hanya posisi kepemimpinan di tingkat global dalam sektor komunikasi, tetapi juga komitmen untuk memperjuangkan suara negara-negara berkembang, memperkuat pluralisme media, serta mendorong kesetaraan gender.

Fifi menyebut sidang IPDC kali ini menjadi momentum penting untuk memastikan alokasi dana proyek media dari UNESCO tahun depan benar-benar memberikan dampak positif dan dijalankan secara transparan.

Komentar